Iklan

Sunday 4 April 2021

PAI XII. Periode Hari Akhir (Kiamat), Hakikat dan Hikmah beriman kepada Hari Akhir

 Beriman Kepada Hari Akhir dan prilaku yang mencerminkan Keimanan tersebut

Periode Hari Akhir

 Setelah  alam semesta  hancur  secartotal  dan  kehidupan  semua  makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Periode Hari Akhir

 

1.   Yaumul Baa

Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta  termasuk  manusia,  terjadilah hari kebangkitan.  Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.:

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada  mereka  apa  saja yang  mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpukan semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya  dan Allah menyaksikan  atas segala sesuatu. (Q.S. al-Mujadalah(58):6).

2. Yaumul Hasyr

Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing.  Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.:

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung  dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan  seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Q.S. al-Kahfi(18):47).

3.   Buku Catatan

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan Atīd. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan  manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Artinya :Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata  Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat  semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa  yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu  tidak akan menganiaya seseorang pun. (Q.S. al-Kahfi(18):49).

4.   Yaumul Hisab dan Mizan

Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk  dihisab. Segala dosa  besar  dan  kecil dihitung  dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan. (Q.S. an-Nur(24):24).

Tahapan selanjutnya  adalah  Mizan. Mizan adalah  timbangan yang  adil berisi   kebajikan  dan  kejahatan  yang  telah  diperbuat setiap  manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.:

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

Dan Kami letakkan  timbangan  yang tepat  (adil) pada  hari kiamat  dan tidak  seorang pun  dirugikan walau  sedikit. Dan jika amalan  itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya. (Q.S. al-Anbiya(21):47).

5.    As-Shirot

As-shirot adalah  jembatan yang terbentang di atas neraka menuju  surga. Mudah atau sulitnya melewati As-shirot itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda: Terbentanglah jembatan (As-shirat) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).

 6.    Yaumul Jaza’

Yaumul Jazayaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah:

الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

artinya : Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S al-Mukmin(40):17)

 7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga

Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa kepada  Allah Swt. pasti akan menerima  balasan yang setara,yaitu berupa surga. Surga disediakan  Allah Swt. sebagai  karunia kepada  hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Haqqah(69):21-24), (Q.S. al-Waqiah(56):8-40).

 8.   Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka

Adapun  orang  yang  selama  hidup  di dunia  lebih banyak  mengerjakan perbuatan jahat,maksiat tercela,dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan  nikmat Allah Swt., maka akan menerima  balasan  yang jahat pula. Sebagian  kegetiran  dan  kerasnya  siksaan neraka,  digambarkan  melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gasyiyah(88):4-7)

 Memasuki  api yang sangat panas (neraka), diberi minuman  dengan   air dari  sumber  yang  sangat  panas. Mereka  tidak  memperoleh  makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (Q.S. al-Gasyiyah(88):4-7)

 C.   Hakikat Beriman kepada Hari Akhir

Iman kepada  hari  akhir merupakan   rukun  iman  yang  kelima  yang  harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab  itu, keimanan  kepada  Hari Akhir hendaknya  dijadikan landasan utama untuk menyadarkan  diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt.

 Banyak ayat dan  hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya  adalah  firman Allah Swt. pada  (Q.S. al-Baqarah(2):4) berikut:

Artinya: dan mereka yang beriman kepada  (al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. (Q.S. al-Baqarah(2):4)

 Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):

Artinya: Beliau menjawab: ‘Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk. (H.R. Muslim).

 Dalam ayat di atas ditegaskan  bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah  satu  ciri orang  beriman.  Sedangkan  dalam  penggalan hadis  di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari Akhir sebagai  salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.

 Iman kepada  Hari Akhir berarti  percaya  dengan penuh  keyakinan  bahwa kehidupan  yang kekal hanyalah di akhirat.

Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

 Semua  ciptaan  Allah Swt.  yang  lahir di dunia mempunyai  hikmah karena Allah Swt.  tidak  menjadikan   sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di  dalamnya.  Di bawah  ini beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir:

1. Muncul rasa kebencian  yang dalam kepada  kemaksiatan  dan kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat:

2. Menyejukkan dan  menggembirakan hati orang-orang mukmin  dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini;

3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan  terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan maunah-Nya pada hari itu;

4.   Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas;

5.   Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;

6.  Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan   apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

 Menerapkan Perilaku Mulia

Keyakinan akan adanya hari akhir mengantar manusia untuk melakukan kegiatan- kegiatan positif dalam kehidupannya khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur'an.

Dari pembahasan di atas, perilaku  yang  menggambarkan kesadaran  beriman kepada Hari Akhir sebagaimana berikut ini:

1.  Menyadari   bahwa    semua    perbuatan   selama   di   dunia   akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. untuk  itu segala  sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama

2.  Menyadari  bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran  Allah Swt., sehingga   diharapkan  dapat  menghilangkan sikap  takabur  atau  sombong dalam dirinya

3. Selalu berusaha  melakukan  amal salih dan  menghindari semua  perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;

4.  Membiasakan  diri dengan akhlak karimah, seperti  mawas  diri, rendah  hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain;

5. Selalu berusaha  mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah  ritual  (seperti  salat)  maupun dengan  ibadah  sosial,  yaitu  semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama;

6.   Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.


PAI. XII. BAB . Memahami Makna Beriman kepada Hari Akhir

https://belajaraturanislam.blogspot.com/2021/04/pai-xii-bab-memahami-makna-beriman.html