Iklan

Monday, 26 June 2017

Pondok Tahfidz Qur’an bagi yatim dhuafa


Program Beasiswa di Tiga Pondok Tahfidz Qur’an bagi yatim dhuafa


Pondok Tahfidz bagi yatim dan dhuafa
Inilah tiga pondok tahfidz yang memberi beasiswa bagi anak yatim dan dhuafa, yaitu : Pondok Tahfidz Darul Ilmi Tasikmalaya, Pesantren BAITUL QUR`AN Depok ,  Pondok Zaid bin sabit  Bekasi,  bila bermanfaat silahkan share sehingga menjadi amal yang mengalir kepada anda yang telah membantu memberi informasi ini

#1. Pondok Tahfidz Darul Ilmi Tasikmalaya

PROGRAM BEASISWA Tahfidz AL-QUR’AN Darul Ilmi Tasikmalaya  Untuk Yatim dan Dhuafa.

Beasiswa Tahfidz Quran Darul Ilmi Tasikmalaya adalah beasiswa bagi mereka yang memiliki tekad untuk menjadi penghafal Quran. Beasiswa ini khusus untuk anak-anak Yatim dan Dhuafa yang ingin memperjuangkan cita-citanya agar dapat menempuh pendidikan sampai Perguruan Tinggi di dalam negeri atau Timur Tengah.

Tujuan dari Beasiswa Tahfidz Quran adalah mencetak generasi Qurani yang cerdas secara akademik, berakhlak Quran, dan berprestasi. yang memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin, amanah, hafidz Qur’an, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi juga handal.

TARGET PENDIDIKAN

a. Hafal Al-Qur’an 30 juz;
b. Menguasai bahasa Arab Dan Inggris Baik
lisan Dan Tulisan;
c. Memahami Dasar aqidah, ibadah Dan
akhlaq yang Benar;
d. Memiliki Bekal Ilmu Pengetahuan Umum
Dan ketrampilan Hidup (keterampilan hidup).
e. Enterpreneurship

Klik profil Pondok tahfidzDarul Ilmi Tasikmalaya


Fasilitas Pondok tahfidz darul ilmi

Kami menyediakan kapasitas gratis semua biaya kepada Anak Santri Putra dan Putri diutamakan Yatim atau kurang mampu,
-Gratis biaya pendaftaran, -Gratis Asrama, -Gratis Biaya Makan
-Gratis Biaya Pendidikan, -Gratis Biaya Kesehatan, -Gratis Kasur

Fasilitas Program :
Biaya Pendidikan selama mondok.
Pembinaan intensif (Tahfidz Qur’an dan Pengembangan Diri)

INFORMASI DAN SYARAT PENDAFTARAN SANTRI PROGRAM TAHFIDZ :

-Mengisi formulir pendaftaran
-Telah mencapai usia 8 tahun atau tidak kurang dari 15th (Jika Di tidak memenuhi bisa menghubungi kontak person)
-Menyerahkan fotokopi akte kelahiran ( Surat Kelahiran) dan Kartu Keluarga

PROSEDUR PENDAFTARAN:

Orang Tua atau Wali calon siswa mendaftar langsung.
-Mengikuti Wawancara Test
-Mengisi formulir pendaftaran
-Menyerahkan formulir yang telah diisi dilengkapi persyaratan administrasi ke panitia penerimaan murid baru.

Persyaratan Umum :
Lulus TK/SD/SLTP/Sederajat
Laki-Laki & Perempuan
Mengisi Formulir Biodata
Kartu Keluarga (Scan/Soft file)
KTP/kartu identitas Orang Tua
Ijazah TK/SD/SLTP (bagi yang sudah lulus) yang dilegalisir (Scan/Soft file)
Pas Foto terbaru berwarna 3×4 (Scan/Soft file)
Tulisan tentang motivasi menjadi penghafal Quran

Persyaratan Khusus :

Tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan SKTM dari RT, RW, atau Kelurahan dengan Bersedia mengikuti program pembinaan selama waktu program.



#2. Pondok BAITUL QUR`AN Depok



Program beasiswa penuh SMP –SMA-STIQ BAITUL QUR`AN Depok

Pondok Tahfidz Qur;an bagi yatim dhuafa
Program beasiswa penuh, SMP Baitul Qur`An Merupakan gerbang dan level pertema bagi santri yang akan dibina selama 6 tahun di Pesantren Baitul Qur`an. 

Ia hadir menjadi basis dan dasar pedidikan Pesantren untuk kemudian dibina dan dikembangkan lebih dalam ketika santri masuk jenjang SMA.

SMP BQ menargetkan selama 3 tahun santri-santrinya mampu menghafal Al-Qur`an 30 juz dengan kelengkapan ilmu Al- Qur`annya baik Tahsin dan Tajwid. Mampu secara aktiv dalam berbahasa arab lisan, tulisan serta bacaan. Sebagai bekal untuk menyambut masa baligh, santri dipahamkan dasar-dasar fiqh ibadah aqidah dan akhlak.

Sebagai bentuk partisipasi SMP Baitul Qur`an dalamDunia Pendidikan di Indonesia, Santri-santri SMP BQ diberikan materi ajar dari mata pelajaran yang  akan di UN kan secara nasional dengan tatap muka pekanan dan dikembangkan melalui Bimbel yang bekerjasama dengan bimbel Nurul Fikri.

Selain di sekolah. Perkembangan kepribadian santri akan dibina secara intens di asrama dengan Program Satu Kamar Satu Pembimbing, Liqo Tarbawi, Training-Traing dan Taujih Pekanan dari Asatidz. 

Tidak hanya itu, keterampilan santri-santri akan diasah dalam Program ekstrakulikuler yang variatif, pentas seni, latihan pidato dan pelatihan-pelatihan yang membantu perkembangan santri secara signifikan.

Dengan segala ikhtiar yang diupayakan, harapan besar kami adalah santri-santri tumbuh menjadi Generasi Qur`an yang cerdas Iman, Pikiran, Amalan dan Perasaan.

Pesantren Da’i Penghafal Qur’an ( PDPQ ) merupakan lembaga pendidikan di bawah asuhan langsung KH. DR. Muslih Abdul Karim, MA yang dikelola dan di awasi oleh Yayasan Pesantren Baitul Qur’an Indonesia. 

Pesantren Da’i Penghafal Qur’an disiapkan untuk lulusan SMA /sederajat  yang kami sebut dengan SANTRI DA’I PENGHAFAL QUR’AN. Mereka dibimbing agar menjadi seorang Da’i yang hafal al-qur’an serta menguasai ilmu-ilmu Syar’i.

Pesantren Da’i Penghafal Qur’an ( PDPQ ) memiliki Program 5T yang dibimbing langsung oleh KH. DR. Muslih Abdul Karim, MA dan para asatidz yang berkompeten dibidangnya, 

adapun 5T yang dimaksud adalah Tahsin (pembagusan bacaan), Tahfidz (Hafalan),Tafsir (Penafsirannya) Tathbiq (pengamalan), dan Tabligh( penyampaian). 

Maka dengan 5T inilah para mahasantri diharapkan tidak hanya sekedar hafal al-quran, namun juga bisa memahaminya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Hingga kini PDPQ telah melahirkan ratusan alumni yang tersebar dipenjuru Nusantara



Komp. Timah Blok CC III No.19, Kelapa Dua, tugu, Cimanggis, depok, Jawa Barat

#3. Pondok Tahfidz Zaid Bin Sabit Bekasi


adalah sebuah pesantren yang didirikan pada tanggal 01 Juni 2008 oleh Bapak Sarno S.Pd.I, diatas tanah wakaf dari Beliau seluas 2000 M2  di Kp.Cisaat Rt 01 Rw 01 Ds. Kertarahayu Kec. Setu Kab. Bekasi. Pesantren ini dikhususkan bagi anak-anak yatim dan dhuafa dengan biaya gratis  sebagai wujud pengamalan perintah Allah SWT dalam surat Al-Ma’un

Visi Pesantren Zaid bin Sabit

Mencetak para hafidz dan hafidzoh yang memahami dinul islam sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah

MISI Pesantren Zaid bin Sabit

-Mendidik anak berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah agar mampu berdakwah dijalan Allah serta memiliki kepedulian terhadap umat.

-Mendidik siswa agar memiliki aqidah yang lurus, berakhlak mulia, berprestasi dan trampil

-Membangun system ketauladanan dalam pendidikan yang berinteraksi dengan masyarakat.

TUJUAN Pesantren Zaid bin Sabit


  • Mendidik anak-anak dalam menghafal Al-Qur’an , dan di harapkan dapat menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz selama menempuh masa belajar di jenjang pendidikan SMA.
  • Mendidik anak-anak agar menguasai Bahasa arab, Ilmu agama Islam dan beberapa ilmu pengetahuan umum yang penting bagi peserta didik.
  • Mendidik anak-anak agar memiliki akhlaq yang mulia berdasarkan AL Qur’an dan As Sunnah.
  • Mendidik santri agar mampu hidup mandiri.

Syarat-syarat pendaftaran Santri Baru tingkat SD, SMP dan SMA
1. Islam
2. Mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan :
  • Foto copy ijazah, nilai UAS, Raport  ( Legalisir )
  • Foto Copy akta kelahiran
  • Foto copy kartu keluarga
  • Foto berwarna 3×4 : 6 lembar, 2×3 : 4 lembar
  • Bagi siswa pindahan menyertakan surat keterangan pindah dari sekolah asal dan rapor asli
  • Mengikuti tes seleksi meliputi : Wawancara, Menghafal Al Qur’an

Syarat tambahan untuk program beasiswa bagi yang tidak mampu :
a. Menyerahkan ijasah asli
b. Melampirkan keterangan tidak mampu dari RT, RW, DKM
c. Mengisi surat perjanjian dengan lembaga

Selengkapnya

Demikian tiga pondok tahfidz yang memberi beasiswa bagi anak yatim dan dhuafa, bila bermanfaat silahkan share agar diketahui oleh banyak kaum muslimin yatim dan dhuafa yang ingin belajar Al-Qur’an  sehingga menjadi amal yang mengalir kepada anda yang telah membantu mmberi informasi ini
  


Meneladani dakwah Rasul di Mekah



Perilaku Meneladani dakwah perjuangan Rasulullah saw di Mekah

Menerapkan Perilaku Mulia

Meneladanai dakwah  rasul di Mekah
Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. Pada periode Mekah di antaranya adalah seperti berikut.

1. Memiliki Sikap Tangguh

Dalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan.

Lihat pula bagaimana orang-orang yang sukses meraih cita-citanya, mereka bersusah-payah berusaha terus-menerus tanpa mengenal lelah sehingga mereka menjadi orang yang berhasil dalam cita-citanya.

Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan tidak ada pula kesuksesan tanpa kerja keras dan tangguh pantang menyerah.

Ketangguhan datang dengan sendirinya. Ia memerlukan pembelajaran dan latihan (riyadhah) secara terus-menerus. Ketangguhan juga harus didukung oleh kesehatan fisik dan pemahaman yang benar.

Kedua-duanya harus berjalan beriringan dan saling mendukung. Kekuatan fisik dibarengi dengan pemahaman yang benar akan melahirkan manfaat yang besar, demikian pula sebaliknya.

Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya. seperti berikut.

a. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi.

b. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya.

c. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab.

d. Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan.

e. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari.

2. Memiliki Jiwa Berkorban

Perhatikan bagaimana para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini! Selain mereka berjuang dengan tangguh dan pantang menyerah, merela rela mengorbankan apa saja untuk kemerdekaan bangsa ini.

Pengorbanan mereka tidak hanya berupa harta, keluarga yang ditinggalkan, bahkan mereka rela meregang nyawa untuk memperjuangkan kemerdekaan beragama dan berbangsa.

Oleh karena itu, janganlah pernah merasa pernah berjuang tanpa memberikan pengorbanan yang berarti. Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti berikut.

1. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat. Hal ini penting mengingat waktu yang kita miliki sangatlah terbatas. Jika waktu yang kita gunakan lebih banyak untuk kegiatan yang percuma, siap-siaplah untuk menyesal karena waktu yang telah lewat tidak akan kembali lagi.

Misalkan karena kamu tidak belajar dengan sungguh-sungguh sementara kamu ingin lulus dengan nilai yang tinggi, kamu akan menyesal karena mendapatkan nilai yang rendah dan harus mengulang lagi.

2. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Kepentingan bersama di atas segala-galanya. Itulah kalimat yang sering diungkapkan oleh kebanyakan manusia. Akan tetapi, kenyataannya belum tentu demikian.

Kebanyakan manusia lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan orang banyak. Sebagai orang yang beriman, tentu kita tidak boleh termasuk ke dalam golongan orang yang demikian.

Rasulullah saw. mencontohkan, bagaimana ketika ia hendak berbuka puasa dengan sepotong roti, sementara ada orang yang datang untuk meminta roti tersebut karena sangat kelaparan, dan Rasul memberikan roti tersebut kepada orang itu.

Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku yang dapat kita lakukan dalam hal ini misalkan antre saat berada di tempat umum, seperti: di bank, loket pembayaran, berkendara di lampu lalu lintas ketika warna merah menyala, dan lain sebagainya.

3. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya.
Islam mengajarkan bahwa bersedekah itu tidak akan mengurangi harta sedikit pun, bahkan ia akan mendatangkan harta yang lebih banyak lagi.

Rangkuman   Dakwah  Rasul di  Mekah

1. Ketika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-‘Alaq pada tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Ketika ia menerima ayat 1-7 surah al-Mudda¡¡ir, ia pun diangkat menjadi rasul.

Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad saw. merasa gelisah dan bertanya-tanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah ad-dhuhā.

2. Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi thalib, sepupunya, dan Zaid bin Hari¡ah, bekas budaknya.

Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin ‘Affan, Abdur Rahman bin ‘Auf, talhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin ‘Awwam.

Setelah itu, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga tahun.

3. Setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26:214-216
dan Surah al-Hijr/15:94, Nabi saw. pun melakukan dakwah secara terang-terangan (terbuka). Nabi Muhammad saw. mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya.

Tiba-tiba Abu Jahal menghentikan pembicaraan Nabi dan mengajak orang-orang untuk meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi kembali megundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang hadir pun tertawa.

Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Thalib bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan bagi siapa saja yang menentangmu.”

4. Gagal mengajak kerabatnya, Nabi pun mengalihkan dakwahnya kepada masyarakat Quraisy. Ia naik ke bukit Śafa dan menyeru manusia. Orang-orangpun berkumpul dan Nabi Muhammad saw. pun menyampaikan dakwahnya.

Tiba-tiba Abu Jahal berteriak, “Celakalah engkau, hai Muhammad! Apakah karena ini engkau mengumpulkan kami?” Nabi Muhammad hanya terdiam sambil memandangi pamannya. Sesaat kemudian turunlah surah al-Lahab.

5. Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan sahabat-sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan.

Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy memboikot Nabi dan sahabat-sahabatnya. Untuk menghindari siksaan, Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah ke Abisinia.

6. Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-orang Thaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari.

Nabi tidak berputus asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setiap tahunnya.

Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang-orang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah (pertama dan kedua). Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah.

7. Dakwah Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. Nilai-nilai ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi berbagi kesulitan dan rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan kebenaran.


Demikian Perilaku Meneladani dakwah perjuangan Rasulullah saw di Mekah, semoga bermanfaat



Sumber :
Buku Diknas Pendidikan Agama islam dan budi pekerti K-13 SMA/MA/SMK Kelas X