Iklan

Monday 8 May 2017

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN



KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DALAM AL-QUR’AN DAN HADIST

Keutamaan bulan ramadhan
Bulan ramadhan menurut kalender hijriyah merupakan bulan yang ke 9 setelah bulan rajab dan termasuk dalam bulan-bulan yang memiliki kekhususan atau keutamaan diantara bulan lainnya

Adapun keutamaan bulan ramadhan tersebut dapat kita jumpai baik dari Al-Qur’an maupun hadist nabi Muhammad saw antara lain :

1.   Terdapat perintah melaksanakan ibadah ramadhan

Pada bulan ramadhan ini Allah swt telah memilihnya khusus bagi umat nabi Muhammad saw yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh yang bilangan harinya 29 atau 30 hari tergantung jumlah hari pada bulan ramadhan pada tahun tersebut  namun pada umumnya lebih banyak 29 hari dibandingkan yang 30 hari.

Perintah Allah yang berkenaan dengan kewajiaban puasa ramadhan tersebut terdapat dalam firmannya Qs. Al-Baqarah (2):183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

2.    Bulan Diturnkannya Al-Qur’an (nujulu Al-Qur’an)

Firman Allah swt dalam Qs. Al-Baqarah(2) : 186 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)….“

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur oleh malaikat jibril atas perintah Allah swt kepada nabi Muhammad saw selama masa kerasulannya lebih kurang 23 tahun sedangkan pada bulan ramadhan ini Allah swt turunkan Al-Qur’an dari lauh mahfudz dilangit tujuh  kelangit dunia secara sekaligus dan juga dibulan ramadhan Al-Qur’an pertama kali malaikat Jibril sampaikan kepada nabi Muhammad saw di goa hira yaitu surat Al-Alaq (96) : 1-5

Terjemahan
Text Qur'an
Ayat
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
1
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
2
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ
3
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
4
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَ
5

3.   Diturunkannya lailatul Qodar

Lailatul Qodar artinya malam yang penuh dengan kemuliaan karena selain hanya terjadi pada malam bulan ramadhan juga memiliki nilai pahala yang besar yaitu setara dengan 1000 bulan.  
Firman Allah swt dalam Qs. Al-Qodar (97) : 1-5

Terjemahan
Text Qur'an
Ayat
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
1
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
2
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
4
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
5

Sedangkan Keutamaan bulan ramadhan dalam Hadist nabi saw antara lain:

1. Dari  Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa'." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

2. Dari Ubadah bin AshShamit, bahwa Rasulullah bersabda:

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. " (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayatnya terpercaya).

Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pemah mendengar darinya."

3. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda:

"Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wa Jalla setiap hari menghiasi Surga-Nya lalu berfirman (kepada Surga),'Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu, 'pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam. "Beliau ditanya, 'Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar' Jawab beliau, 'Tidak. Namun ovang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya.' " (HR. Ahmad)'"

Isnad hadits tersebut dha'if, dan di antara bagiannya ada nash-Nash lain yang memperkuatnya.

Demikan beberapa keutamaan bulan ramadhan baik dari Al-Qur’an maupun dari hadist yang dapat di share dimateri selanjutnya Pengertian Puasa, Hukum, syarat syah dan RukunPuasa Ramadhan , semoga bermanfaat dan menjadi motivasi untuk kita agar dapat bersungguh-sungguh lagi dalam beribadah dibulan ramadhan. 



Thursday 23 March 2017

Arbain 13 Mencintai saudara sesama muslim



Hadits Arbain Ke-13 Mencintai saudara sesama muslim

Hadist Arbain 13 Mencintai sesama Muslim

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik rodhiallohu ‘anhu pelayan Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Hakikat Penafian Iman
Penafian iman mencakup menafikan iman secara keseluruhan atau hanya menafikan kesempurnaan imannya. Suatu amalan yang menyebabkan pelakunya dinafikan imannya menunjukkan bahwa amalan tersebut merupakan amal kekafiran atau dosa besar. Dalam hadits ini penafian iman yang dimaksud adalah penafian atas kesempurnaan iman.

Mencintai Saudara Muslim Laksana Mencintai Diri Sendiri
Seorang muslim wajib merasa senang jika saudaranya memiliki agama yang baik. Dia senang jika saudaranya memiliki aqidah yang benar, tutur kata yang bagus dan perbuatan yang baik. Sebaliknya dia merasa benci jika keadaan saudaranya tersebut justru sebaliknya. Seorang muslim disunahkan untuk senang jika saudaranya mendapatkan kebaikan-kebaikan duniawi. Dia merasa senang jika saudaranya berharta, sejahtera, sehat, berkedudukan dan lain-lain dari kenikmatan duniawi, dan dia tidak senang jika saudaranya miskin, sengsara, dan menderita.

Kecintaan seorang muslim kepada saudaranya muslim lainnya diibaratakan seperti tubuh yang satu sehingga bila ada anggota tubuh yang sakit maka tubuh yang lainpun akan merasakan sakitnya.

Persaudaraan seorang muslim diikat oleh ikatan Aqidah hanya karena Allah bukan karena nasab atau seketurunan atau juga suku bangsa bahkan materi atau harta sehingga tidak membeda-bedakan dari suku, ras, bangsa atau golongan  apapun  atau dari belahan dunia mananpun   dan tidak memandang rupa,  warna kulit, kekayaan atau jabatan karena dalam pandangn Allah semuanya sama dan yang membedakannya tidak lain adalah iman dan taqwanya.

Inilah persaudaraan yang sebenarnya untuk saling tolong menolong dan bantu membantu juga saling menasihati dalam kebikan dan ketaqwaan dan tidak membiarkan saudaranya terjerumus kedalam perbuatan dosa,  penderitaan penyakit dan kegetiran hidup, kekurangan, kemiskinan harta,  keterbelakang pendidikan seorang diri sementara yang lain hidup dalam serba penuh kenikmatan dan kesejahteraan.
   
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinay “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Qs. Al-hujurot (49):10)

Mendahulukan Kepentingan Saudara Muslim

Jika dalam urusan dunia, mendahulukan kepentingan saudaranya termasuk perbuatan yang terpuji dan disunahkan selama tidak merusak diri sendiri, namun jika dalam urusan akhirat, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada kita  untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan taqwa sehingga mendahulukan saudaranya untuk berbuat amalan akhirat termasuk perbuatan yang makruh karena Allah membenci kepada orang yang hanya mengatakan atau memerintahkan dan menyuruh orang lain tetapi dia melupakan dirinya sendiri.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

Artinya ; 2.Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (3).Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.(Qs. As-Shaff (61) : 2-3)


Sumber:
Hadist web, www.islamhouse.com
 Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)



Saturday 11 March 2017

Hadist Arba'in ke 12



Hadist Arbain ke 12 meninggalkan sesuatu yang tidak berbermanfaat

Hal yang tidak berguna atau bermanfaat kadang menyibukan seseorang dalam kesehariannya sehingga membuatnya lalai dari mengingat Allah untuk beribadah dan berbuat baik untuk dirinya sendiri yang  tanpa disadarinya dan ia akan tersadar manakala usia bertambah tua sementara amal ibadah sangat sedikit, untuk itu rasul Muhammad saw mengingatkan dalam hadistnya tentang tanda orang beriman salah satunya adalah meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat  

 
Hadist arbain ke 14 tentang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat

Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)

Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan landasan dalam bab adab.

Kebagusan Islam Seseorang
Kebagusan Islam seseorang bertingkat-tingkat. Cukuplah seseorang berpredikat bagus Islamnya jika telah melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang haram. Dan puncak kebagusannya jika sampai derajat ihsan, yang tersebut dalam hadits ke-dua. Besarnya pahala dan tingginya kemuliaan seseorang sesuai dengan kadar kebagusan Islamnya.

Meninggalkan Sesuatu Yang Tidak Penting
Sesuatu yang penting adalah sesuatu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Standar manfaat diukur oleh syariat, karena sudah maklum bahwa yang diperintahkan oleh syariat pasti membawa manfaat dan yang dilarang pasti menimbulkan mudhorot oleh karena itu upaya untuk paham syariat adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Menjadi kewajiban seseorang demi kebagusan Islamnya untuk meninggalkan semua yang tidak penting karena semua aktivitas hamba akan dicatat dan celakalah seseorang yang memenuhi catatannya dengan sesuatu yang tidak penting, termasuk di dalamnya adalah semua bentuk kemaksiatan.

Hidup didunia sangat sementara dan waktu tidak pernah kemabali bahkan berhenti walau sedetikpun tidak pernah terjadi, hidup didunia ibarat orang yang bercocok tanam sedang buah yang akan didapat sebagian sangat kecil dapat dipetik didunia sebagai penyangga tulang agar dapat tegak dan bergerak selebihnya akan rusak dan binasa.

Sedang sebagian besarnya akan  dipetik diakhirat, ibarat air lautan yang luas, apa yang kita petik didunia seperti jari tangan yang dicelupkan kedalam lautan dan ketika tangan diangkat kepermukaan aka nada air yang menetes dan itulah air yang menetes adalah buah yang kita petik didunia dan air lautan yang luas adalah buah yang kita petik diakhirat kelak.

Sungguh rugi orang yang banyak berbuat namun tidak bermanfaat buat akhirat dan sungguh beruntung orang yang berbuat bermanfaat buat akhirat karena pasti bermanfaat juga buat kehidupan duniannya, maka wajar bila rasul bersabda demikan bahwa ciri orang adalah yang meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat.       

Sumber:
Hadist web, www.islamhouse.com
 Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)