Hadist Arbain ke 12 meninggalkan sesuatu yang tidak berbermanfaat
Hal yang tidak berguna atau bermanfaat kadang menyibukan seseorang
dalam kesehariannya sehingga membuatnya lalai dari mengingat Allah untuk
beribadah dan berbuat baik untuk dirinya sendiri yang tanpa disadarinya dan ia akan tersadar
manakala usia bertambah tua sementara amal ibadah sangat sedikit, untuk itu
rasul Muhammad saw mengingatkan dalam hadistnya tentang tanda orang beriman
salah satunya adalah meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat
Dari Abu Hurairoh
rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan,
diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan
landasan dalam bab adab.
Kebagusan Islam
Seseorang
Kebagusan Islam
seseorang bertingkat-tingkat. Cukuplah seseorang berpredikat bagus Islamnya jika
telah melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang haram. Dan puncak
kebagusannya jika sampai derajat ihsan, yang tersebut dalam hadits ke-dua.
Besarnya pahala dan tingginya kemuliaan seseorang sesuai dengan kadar kebagusan
Islamnya.
Meninggalkan Sesuatu
Yang Tidak Penting
Sesuatu yang penting
adalah sesuatu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Standar manfaat
diukur oleh syariat, karena sudah maklum bahwa yang diperintahkan oleh syariat
pasti membawa manfaat dan yang dilarang pasti menimbulkan mudhorot oleh karena
itu upaya untuk paham syariat adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Menjadi
kewajiban seseorang demi kebagusan Islamnya untuk meninggalkan semua yang tidak
penting karena semua aktivitas hamba akan dicatat dan celakalah seseorang yang
memenuhi catatannya dengan sesuatu yang tidak penting, termasuk di dalamnya
adalah semua bentuk kemaksiatan.
Hidup didunia sangat
sementara dan waktu tidak pernah kemabali bahkan berhenti walau sedetikpun tidak
pernah terjadi, hidup didunia ibarat orang yang bercocok tanam sedang buah yang
akan didapat sebagian sangat kecil dapat dipetik didunia sebagai penyangga
tulang agar dapat tegak dan bergerak selebihnya akan rusak dan binasa.
Sedang sebagian
besarnya akan dipetik diakhirat, ibarat
air lautan yang luas, apa yang kita petik didunia seperti jari tangan yang
dicelupkan kedalam lautan dan ketika tangan diangkat kepermukaan aka nada air
yang menetes dan itulah air yang menetes adalah buah yang kita petik didunia
dan air lautan yang luas adalah buah yang kita petik diakhirat kelak.
Sungguh rugi orang yang
banyak berbuat namun tidak bermanfaat buat akhirat dan sungguh beruntung orang
yang berbuat bermanfaat buat akhirat karena pasti bermanfaat juga buat
kehidupan duniannya, maka wajar bila rasul bersabda demikan bahwa ciri orang adalah
yang meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Sumber:
Hadist web,
www.islamhouse.com
Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh
Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa
Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)