Hadist Arbain ke 7 |
Salah satu
ciri dari orang yang akan mendapat keuntungan dunia dan Akhirat adalah orang yang selalu
saling menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran, yang mengandung makna bahwa dalam memperjuangkan
kebenaran haruslah dengan penuh kesabaran dan
kesabaran yang diperintahkan adalah kesabaran dalam jalan
yang benar dua hal ini saling terkait karena itu tidak dapat dipisahkan
Laksana pasangan
hidup, teman setia yang saling membutuhkan dan melengkapi untuk itu diperlukan
orang lain yang harus terus menerus mengingatkan karena sepandai apapun
seseorang dalam titik tertentu tidak mampuh menasihati diri sendiri. bila benar
harus sabar dan bila sabar harus dijalan
yang benar. Dalam hadist Arbain Ke 7 ini kita akan sampaikan perihal Agama adalah Nasehat
Hadist Arbain ke 7 : Agama adalah Nasihat |
Artinya : Dari Abu
Ruqoyyah Tamiim bin Aus Ad-Daari rodhiyallohu’anhu, sesungguhnya Nabi
shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami
(sahabat) bertanya: ”Untuk siapa?” Beliau bersabda: ”Untuk Alloh,
kitab-Nya, rosul-Nya, pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh
muslimin.” (HR.Muslim)
Kedudukan
Hadits
Hadits ini
sangat penting, karena mengandung seluruh agama.Yaitu mengandung hak Allah, hak
rasul-Nya, dan hak hamba-Nya. Kewajiban penunaian hak-hak tersebut tekandung
pada kata nasehat.
Lingkup
Nasehat
Nasehat, pada
asalnya berarti bersih dari campuran atau adanya keserasian hubungan.Pada
hadits di atas, nasehat untuk umat secara umum dan para imam berarti kehendak
baik dari nasih kepada mansuh, sebagaimana pengertian yang sering dipakai untuk
mendefiniskan nasehat. Adapun nasehat untuk lainnya, sesuai dengan asal
katanya, yaitu adanya keserasian hubungan. Dimana masing-masing memberikan hak
pihak lain yang mesti ditunaikan.
1. Nasehat
untuk Allah.
Adalah
menunaikan hak Allah seperti telah tersebut pada pembahasan iman kepada Allah
dengan menta’atinya mengerjakan apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang
dilarang dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan hanya mengharap keridhaannya.
2. Nasehat
untuk kitab-Nya.
Adalah
menunaikan hak kitab-Nya Al-Qur’an, seperti, yakin bahwa Al-Qur’an kalamullah,
mu’jizat terbesar diantara mu’jizat-mu’jizat yang pernah diberikan kepada para
rasul, sebagai petunjuk dan cahaya. Selain itu juga membenarkan beritanya dan
melaksanakan hukumnya. Untuk itu kita harus dapat membacnya dengan benar,
memahaminya dengan baik sehingga bisa mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari
3. Nasehat
untuk Rasul-Nya.
Adalah
menunaikan hak Rasulullah, seperti telah tersebut pada makna syahadat Muhammad
rasulullah. Yakin dan percaya bahwa beliau adalah utusan Allah yang harus
ditaati dengan sepenuh hati karena mentaati nya berarti mentaati Allah swt
4. Nasehat
untuk para imam.
Kata imam
jika disebutkan secara mutlak maka berarti penguasa, dan adakalanya kata imam
berarti ulama. Nasehat untuk para imam, meliputi imam dengan kedua arti
tersebut.
Nasehat untuk
penguasa adalah menunaikan haknya, seperti, taat dalam hal yang ma’ruf, tidak
taat dalam kemaksiatan, tunduk dan tidak membangkang dan lain-lain yang
merupakan hak penguasa yang telah dijelaskan dalam kitab dan sunah.
Nasehat untuk
ulama adalah mencintai mereka karena kebaikannya dan jasanya pada umat berkat
ilmunya, dan dakwahnya, menjaga kehormatan dan kewibawaannya serta menyebarkan
fatwa- fatwanya.
5. Nasehat
untuk awam kaum muslimin
adalah
memberikan semua yang menjadi hak mereka demi terwujudnya maslahat dunia dan
akherat mereka serta dengan senantiasa saling mengingatkan untuk iman dan taqwa
kepada Allah swt dengan mengamalkan nilai-nilai rukun Agama yaitu rukun iman
yang enam, rukun islam yang lima dan rukun ikhsan yang meyakini bahwa Allah swt
senantiasa melihat perbuatan kita dan tidak akan menyia-nyiakannya dan tidak
juga akan mendzoliminya.
Semua hak-hak
diatas ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah.
Sumber:
Hadist web,
www.islamhouse.com
Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh
Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa
Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)