Naudzu billah
paman Rasul saw satu ini divonis masuk neraka (abu lahab)
Pada saat manusia kembali kepada Allah swt, semua akan
diminta tanggung jawab atas amanah dan fasilitas yang telah diterimanya dalam kehidupan duniia
ini, tidak ada seorang pun yang akan luput dari pengadilan Allah swt,
sebagamana ketika manusia dilahirkn seorang diri seperti itu pula manusia akan
bertanggung jawab atas segala amal perbuatannya, tanpa pandang apakah dia
pejabat atau rakyat, kaya atau miskin, dihormati atau diremehkan bahkan
keturunan dan nasab sekalipun tidak akan ada artinya walaupun kerabat dari Rasulullah saw tidak
ada jaminan akan mendapatkan kenikmatan
dan surganya.
Dilansir dari tafsir Ibnu Kasir surat Al-Lahab, bahwa
salah seorang paman Nabi saw yang sangat
menyukai ahlaq Nabi saw sebelum diangkat menjadi Rasul, menjadikan kedua putri Rasul yang
bernama Ruqayah dan Umu kulsum
dinikahkan dengan kedua putranya yang bernama Utbah dan Utaibah, hingga
jadilah dia semakin erat hubungannya
dengan nabi saw, selain sebagai paman dan keponakan juga menjadi besan, namun
siapa sangka setelah Nabi saw di angkat Allah
swt sebagia Rasulnya yang
mengajarkan manusia untuk menyembah Allah swt yang esa, justru dia menjadi penentang utama yang sangat membenci Rasul
dan memerintahkan kepada kedua anaknya untuk
menceraikan putri rasul semuanya.
Tidak berhenti sampai disini, bahkan suatu ketika Rasul
mengumpulkan kaum Quraish untuk mengajak mereka masuk islam menyembah Allah
meninggalkan berhala, dengan lantang Abu Lahab bin Abdul Muthalib adik dari
Abdullah bin Abdul Muthalib ayah Nabi saw menghardik dan mengacungkan telunjuk
kearah nabi dengan penuh amarah, namun nabi tidak menanggapinya, justru Allah
swt yang memvonisnya bahwa dia akan celaka dan
masuk neraka sebagaimana firmannya :
Allah Ta’ala
berfirman,
تَبَّتْ يَدَا أَبِي
لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا
ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ
مِنْ مَسَدٍ (5)
"Binasalah kedua tangan Abu
Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta
bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya,
pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”, (QS. Al Lahab: 1-5)
Setelah turun
surat ini, terbukti Abu lahab yang
nama aslinya Abdul 'Uzza bin
Abdul Muthalib, makin membenci nabi saw dan selalu berusaha keras
untuk menghalangi dakwah Nabi saw,
dengan dibantu istrinya yang bernama Umu Jamil, mereka bahu membahu berusaha
keras untuk mencelakakan Nabi saw,
baik dengan hasutan, celaan
maupun tindakan fisik dengan menebar duri dan kotoran di rumah dan tempat yang
biasa dilalui Nabi saw sampai tiba saatnya hijrah ke Madinah.
Namun segala upaya yang
dilakukannya tidak melemahkan semangat nabi untuk terus berjuang,
berdakwah demi tegaknya kalimat tauhid "laa illaha illallah", tetepi justru semakin kuat dan jaya hingga
akhirnya nabi dan kaum muslimin hijrah keMadinah untuk membentuk suatu masyarakat
madani yang mengamlkan syariat islam dengan benar, sementara nasib Abu Lahab
sendiri sangat mengenaskan karena
setelah kekalahan dari perang Badar Kubro tahun kedua hijriyah dia meninggal karena sakit
koreng yang menjijikan dan bau busuk yang menyengat sehingga putranya sendiri tidak berani menguburkannya
Itulah Abu Lahab paman Rasul yang divonis pasti akan
masuk neraka karena menjadi musuh utama yang menghalani dakwa Rasul saw
diMekah.