Iklan

Saturday, 10 February 2018

Paman Rasul saw yang divonis masuk neraka



Naudzu billah paman Rasul saw satu ini divonis masuk neraka (abu lahab)

 



Pada saat manusia kembali kepada Allah swt, semua akan diminta tanggung jawab atas amanah dan fasilitas yang   telah diterimanya dalam kehidupan duniia ini, tidak ada seorang pun yang akan luput dari pengadilan Allah swt, sebagamana ketika manusia dilahirkn seorang diri seperti itu pula manusia akan bertanggung jawab atas segala amal perbuatannya, tanpa pandang apakah dia pejabat atau rakyat, kaya atau miskin, dihormati atau diremehkan bahkan keturunan dan nasab sekalipun tidak akan ada artinya  walaupun kerabat dari Rasulullah saw tidak ada jaminan akan  mendapatkan kenikmatan dan  surganya.




Dilansir dari tafsir Ibnu Kasir surat Al-Lahab, bahwa salah seorang paman Nabi saw  yang sangat menyukai ahlaq Nabi saw sebelum diangkat menjadi  Rasul, menjadikan kedua putri Rasul yang bernama Ruqayah dan Umu kulsum  dinikahkan dengan kedua putranya yang bernama Utbah dan Utaibah, hingga jadilah dia  semakin erat hubungannya dengan nabi saw, selain sebagai paman dan keponakan juga menjadi besan, namun siapa sangka setelah Nabi saw di angkat Allah  swt sebagia  Rasulnya yang mengajarkan manusia untuk menyembah Allah swt yang esa, justru dia menjadi  penentang utama yang sangat membenci Rasul dan memerintahkan kepada kedua anaknya untuk  menceraikan putri rasul semuanya.


Tidak berhenti sampai disini, bahkan suatu ketika Rasul mengumpulkan kaum  Quraish untuk  mengajak mereka masuk islam menyembah Allah meninggalkan berhala, dengan lantang Abu Lahab bin Abdul Muthalib adik dari Abdullah bin Abdul Muthalib ayah Nabi saw menghardik dan mengacungkan telunjuk kearah nabi dengan penuh amarah, namun nabi tidak menanggapinya, justru Allah swt yang memvonisnya bahwa dia akan celaka dan  masuk neraka sebagaimana firmannya :


Allah Ta’ala berfirman,

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
 


 "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.  Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”, (QS. Al Lahab: 1-5)


Setelah turun  surat ini, terbukti Abu lahab yang  nama aslinya Abdul 'Uzza bin  Abdul Muthalib, makin membenci nabi saw dan selalu berusaha keras untuk  menghalangi dakwah Nabi saw, dengan dibantu istrinya yang bernama Umu Jamil, mereka bahu membahu berusaha keras untuk mencelakakan Nabi saw,  baik  dengan hasutan, celaan maupun tindakan fisik dengan menebar duri dan kotoran di rumah dan tempat yang biasa dilalui Nabi saw sampai tiba saatnya hijrah ke Madinah.


Namun segala upaya yang  dilakukannya tidak melemahkan semangat nabi untuk terus berjuang, berdakwah demi tegaknya kalimat tauhid "laa illaha illallah",  tetepi justru semakin kuat dan jaya hingga akhirnya nabi dan kaum muslimin hijrah keMadinah untuk membentuk suatu masyarakat madani yang mengamlkan syariat islam dengan benar, sementara nasib Abu Lahab sendiri sangat mengenaskan karena  setelah kekalahan dari perang Badar Kubro tahun  kedua hijriyah dia meninggal karena sakit koreng yang menjijikan dan bau busuk yang menyengat sehingga putranya  sendiri tidak berani menguburkannya

 


Itulah Abu Lahab paman Rasul yang divonis pasti akan masuk neraka karena menjadi musuh utama yang menghalani dakwa Rasul saw diMekah.