Bingung belum nikah? Susah dapat
jodoh yang ideal ? banyak orang yang belum mau menikah atau masih menunda-nunda
untuk menikah padahal secara kasat mata nampak dengan jelas bahwa orang
tersebut sudah sangat layak untuk menjadi bapak atau ibu tetapi dengan berbagai
alasan belum juga mau menikah
1.
Alasan
Belum Menikah
-
Karena
Alasan Fisik Belum Cocok
Mencari dan menemukan criteria yang cocok memang tidak mudah,
kadang cocok dengan penampilan fisiknya tapi tidak cocok dengan prilakunya,
kadang cocok dengan prilakunaya tapi tidak cocok dengan dengan kecantikan atau
ketampanannya, kadang cocok dengan kepintarannya tapi tidak cocok dengan
kondisi keluargannya, dan ternyata memeng seperti itulah kondisi setiap orang,
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
-
Karena
Alasan Ekonomi Belum Mapan Takut Tidak Bisa Menafkahi
Selanjutnya ada orang yang tidak atau belum berani nikah karena
merasa miskin dan belum mapan sehingga dia berfikir mau dikasih makan apa anak
istri saya kalau saya masih sepeti ini.
Qs. An-Nur (24): 32
وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu
yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
-
Karena
Alasan Umur Merasa Belum Dewasa
Orang sekarang memang secara mental lama dewasanya tetapi secara
sexual sangat cepat matangnya, kadang umur sudah lebih 25 tahun atau bahkan lebih masih menganggap belum dewasa
padahal usia seperti itu sudah cukup matang untuk membangun rumah tangga.
-
Karena
Alasan Karier
Kekawatiran untuk terhambat karirnya juga sering menghantui orang
yang mau menikah padahal realitanya banyak orang yang sukses dalam karirnya
justru ketika dia telah berum tangga dan
mempunyai anak karena barangkali ada orang –orang dekat yang selalu member motivasi
dan mendukung karirnya sehingga bisa lebih terpacu dan focus dalam bekerja.
2.
Kenapa
harus nikah
-
Supaya
pahala ibadahnya sempurna
Orang yang
sudah berumah tangga dia selalu bekerja bukan untuk dirinya saja sementara yang
belum menikah biasanya hanaya untuk dirinya saja karena itu nilai ibadahnya
separuh dari orang yang berumah tangga, hadist Nabi saw yang artinya :
“Barangsiapa
kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo agamanya, karena
itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi”.
(HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)
-
Supaya
hidupnya lebih tenang
Bila seseorang
itu menikah dan berniat karena ibadah pasti akan mendapatkan ketenangan namun
bila ada motif lain tentu saja kembali kepada niatnya tersebut karena ini
merupakan karuni dari Allah swt
Qs. Ar- Rum
(30) : 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي
ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya :
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.
-
Supaya
ada yang ngurus
Orang
yang sudah berumah tangga hidupnya akan lebih terpola dan teratur karena sudah ada
yang mengurus.
-
Supaya
jadi kaya
Suatu
ketika ada seorang sahabat datang kepada Nabi saw mengadukan prihal dirinya
bahwa dia hidup miskin dan serba kekurangan maka kemudian nabi menyarankan
kepadanya agar ia menikah agar menjadi kaya, barangkali diantara kita akan
berkomentar buat sendiri aja susah kok malah mau nikah, inilah logika
kebanyakan orang yang kurang yakin dengan rahmat Allah swt yang selalu member rizki kepada setiap orang tanpa
perhitungan.
-
Supaya
punya keturunan
Makin
berlama-lama menunda pernikahan maka akan makin sulit mempunyai keturunan
apalagi bagi kaum hawa dimana biasanya selah berusia diatas 40 tahunan aka ada
suatu masa yang disebut monopouse untuk itu bila ingin mempunyai penerus yakin
kan diri untuk segera ikhtiar do’a dan tawakal agar segera berjodoh.
3.
Siapa
yang nyuruh nikah
-
Allah
dan rasulnya
Nikah
adalah perintah Allah swt sang pencipta yang tahu persis keadaan manusia yang
memerlukan teman atau pasangan dalam hidupnya demikan pula Rasul utusannya
memerintahkan hal yang sama sebagaiman bisa kita jumpai dalam beberapa ayat Al-Qur’an
dan juga Hadist-hadis Nabi saw diantaranya :
Qs. An-Nisa (4) : ayat 3
وَإِنْ خِفْتُمْ
أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ
مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا
مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا
Artinya
:
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya”.
Dan Hadist
Nabi saw yang artinya : “Wahai
segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin.
Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual,
tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa karena (puasa itu)
benteng (penjagaan) baginya.” (HR. Bukhari)
-
Orang
tua dan keluarga
Kalau
ada anak bujang atau gadis yang sudah berumur layak berumah tangga tapi masih
menunda-nunda biasanya yang paling bingung, sedih juga kasihan adalah orang tua
dan keluarga dekat lainnya dan mereka tidak akan bosan-bosan untuk bertanya dan
member saran yang pada intinya kapan akan menikah.
-
Orang
yang peduli
Orang dekat
yang kenal dengan kita biasanya juga bertanya seperti pertanyaan orang tua dan
keluarga dekat bila kita masih sendiri.
-
Diri
sendiri
Bisa berbentuk
keluh kesah dikala sedang sendiri atau dikala mendapat undangan dari teman yang
resepsi “ kapan saya Nikah? “
4.
Sebab-sebab
menentukan pilihan
Pada umumnya orang menikah itu sebagimana hadist nabi menghendaki
calon pasangan yang memiliki kecantikan, kekayaan, keturunan, dan agama yang baik. Hadist nabi saw : Wanita
dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya,
karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama
agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)
Dalam hadist yang lainnya Nabi bersabda yang artinya :
“Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya
maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita
karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan,
dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan
menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena
bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin
mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya
dan memberkahi isterinya baginya”. (HR. Bukhari)
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh (2) : 221
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ
حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ
أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ
مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى
النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ
آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari
wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia
menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan
dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya)
kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
5.
Temukan
Jodoh ideal anda
-
Lihat
kondisi diri sendiri
Setiap orang menginginkan jodoh yang ideal sangat maksimal dan menentukan
criteria yang tinggi tanpa melihat
keadaan diri akhirnya sulit menenmukan keriteria itu bukan karena tidak ada,
sebetulnya banyak juga Cuma yang banyak itu ternyata yang bersangkutan tidak
masuk criteria mereka untuk itu sebelum
menentukan criteria calon pendamping introspeksi adalah jalan yang terbaik dan
perlu difahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna pasti setiap pribadi
memiliki plus minus.
-
Temukan
yang sekufu atau sederajat
Setelah kita introspeksi dengan jujur maka action selanjutnya
adalah mencari yang sesuai dengan keadaan diri kita dalam istilah agama sekufu
atau sederajat atau kalaupun ada perbedaan tidak mencolok baik dari kecantikan,
kepintaraan, umur, kekayaan atau pun kepribaidian lainnya karena nantinya bila
kita berangkat dari kondisi yang relative seimbang akan mudah untuk dapat
memahami satu dengan lainnya,
-
Jangan
lupa berdo’a
Sehebat apa pun kondisi seseorang ujung-ujungnya kita menyerah
kepada takdir karena itulah kita berharap yang menjadi takdir hidup kita adalah
takdir yang Allah swt kehendaki itu memberikan kenyamanan dalam menerimanya dan
salah satu caranya adalah dengan meminta kepadanya.
Demikian
semoga bermanfaat.Waalohu a’lam bishowab,