Iklan

Sunday, 23 October 2016

Mengapa Harus Menunda Nikah



Bingung belum nikah?  Susah dapat jodoh yang ideal ? banyak orang yang belum mau menikah atau masih menunda-nunda untuk menikah padahal secara kasat mata nampak dengan jelas bahwa orang tersebut sudah sangat layak untuk menjadi bapak atau ibu tetapi dengan berbagai alasan belum juga mau menikah

1.     Alasan Belum Menikah  

-         Karena Alasan Fisik Belum Cocok
Mencari dan menemukan criteria yang cocok memang tidak mudah, kadang cocok dengan penampilan fisiknya tapi tidak cocok dengan prilakunya, kadang cocok dengan prilakunaya tapi tidak cocok dengan dengan kecantikan atau ketampanannya, kadang cocok dengan kepintarannya tapi tidak cocok dengan kondisi keluargannya, dan ternyata memeng seperti itulah kondisi setiap orang, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

-         Karena Alasan Ekonomi Belum Mapan Takut Tidak Bisa Menafkahi
Selanjutnya ada orang yang tidak atau belum berani nikah karena merasa miskin dan belum mapan sehingga dia berfikir mau dikasih makan apa anak istri saya kalau saya masih sepeti ini.

Qs. An-Nur (24): 32
وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya  : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

-         Karena Alasan Umur Merasa Belum Dewasa
Orang sekarang memang secara mental lama dewasanya tetapi secara sexual sangat cepat matangnya, kadang umur sudah  lebih 25 tahun atau  bahkan lebih masih menganggap belum dewasa padahal usia seperti itu sudah cukup matang untuk membangun rumah tangga.
  
-         Karena Alasan Karier
Kekawatiran untuk terhambat karirnya juga sering menghantui orang yang mau menikah padahal realitanya banyak orang yang sukses dalam karirnya justru  ketika dia telah berum tangga dan mempunyai anak karena barangkali ada orang –orang dekat yang selalu member motivasi dan mendukung karirnya sehingga bisa lebih terpacu dan focus dalam bekerja.

2.      Kenapa harus nikah

-          Supaya pahala  ibadahnya sempurna
Orang yang sudah berumah tangga dia selalu bekerja bukan untuk dirinya saja sementara yang belum menikah biasanya hanaya untuk dirinya saja karena itu nilai ibadahnya separuh dari orang yang berumah tangga, hadist Nabi saw yang artinya :
Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi”. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)

-          Supaya hidupnya lebih tenang
Bila seseorang itu menikah dan berniat karena ibadah pasti akan mendapatkan ketenangan namun bila ada motif lain tentu saja kembali kepada niatnya tersebut karena ini merupakan karuni dari Allah swt
Qs. Ar- Rum (30) : 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya :
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

-          Supaya ada yang ngurus
Orang yang sudah berumah tangga hidupnya akan lebih terpola dan teratur karena sudah ada yang mengurus.

-          Supaya jadi kaya
Suatu ketika ada seorang sahabat datang kepada Nabi saw mengadukan prihal dirinya bahwa dia hidup miskin dan serba kekurangan maka kemudian nabi menyarankan kepadanya agar ia menikah agar menjadi kaya, barangkali diantara kita akan berkomentar buat sendiri aja susah kok malah mau nikah, inilah logika kebanyakan orang yang kurang yakin dengan rahmat Allah swt yang  selalu member rizki kepada setiap orang tanpa perhitungan.  

-          Supaya punya keturunan 
Makin berlama-lama menunda pernikahan maka akan makin sulit mempunyai keturunan apalagi bagi kaum hawa dimana biasanya selah berusia diatas 40 tahunan aka ada suatu masa yang disebut monopouse untuk itu bila ingin mempunyai penerus yakin kan diri untuk segera ikhtiar do’a dan tawakal agar segera berjodoh.

3.      Siapa yang nyuruh nikah

-          Allah dan rasulnya
Nikah adalah perintah Allah swt sang pencipta yang tahu persis keadaan manusia yang memerlukan teman atau pasangan dalam hidupnya demikan pula Rasul utusannya memerintahkan hal yang sama sebagaiman bisa kita jumpai dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan juga Hadist-hadis Nabi saw diantaranya :
Qs. An-Nisa (4) : ayat 3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا
Artinya :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”.

Dan Hadist Nabi saw  yang artinya : “Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya.” (HR. Bukhari)

-          Orang tua dan keluarga
Kalau ada anak bujang atau gadis yang sudah berumur layak berumah tangga tapi masih menunda-nunda biasanya yang paling bingung, sedih juga kasihan adalah orang tua dan keluarga dekat lainnya dan mereka tidak akan bosan-bosan untuk bertanya dan member saran yang pada intinya kapan akan menikah.
   
-          Orang yang peduli
Orang dekat yang kenal dengan kita biasanya juga bertanya seperti pertanyaan orang tua dan keluarga dekat bila kita masih sendiri.

-          Diri sendiri
Bisa berbentuk keluh kesah dikala sedang sendiri atau dikala mendapat undangan dari teman yang resepsi “ kapan saya Nikah? “
   
4.      Sebab-sebab menentukan pilihan

Pada umumnya orang menikah itu sebagimana hadist nabi menghendaki calon pasangan yang memiliki kecantikan, kekayaan, keturunan, dan  agama yang baik. Hadist nabi saw : Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)

Dalam hadist yang lainnya Nabi bersabda  yang artinya :
“Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya”. (HR. Bukhari)

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh (2) : 221
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”

5.      Temukan  Jodoh ideal  anda

-          Lihat kondisi diri sendiri
Setiap orang menginginkan jodoh yang ideal sangat maksimal dan menentukan criteria yang tinggi  tanpa melihat keadaan diri akhirnya sulit menenmukan keriteria itu bukan karena tidak ada, sebetulnya banyak juga Cuma yang banyak itu ternyata yang bersangkutan tidak masuk criteria mereka  untuk itu sebelum menentukan criteria calon pendamping introspeksi adalah jalan yang terbaik dan perlu difahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna pasti setiap pribadi memiliki plus minus.

-          Temukan yang sekufu atau sederajat
Setelah kita introspeksi dengan jujur maka action selanjutnya adalah mencari yang sesuai dengan keadaan diri kita dalam istilah agama sekufu atau sederajat atau kalaupun ada perbedaan tidak mencolok baik dari kecantikan, kepintaraan, umur, kekayaan atau pun kepribaidian lainnya karena nantinya bila kita berangkat dari kondisi yang relative seimbang akan mudah untuk dapat memahami satu dengan lainnya,

-          Jangan lupa berdo’a
Sehebat apa pun kondisi seseorang ujung-ujungnya kita menyerah kepada takdir karena itulah kita berharap yang menjadi takdir hidup kita adalah takdir yang Allah swt kehendaki itu memberikan kenyamanan dalam menerimanya dan salah satu caranya adalah dengan meminta kepadanya.

Demikian semoga bermanfaat.Waalohu a’lam bishowab,
Wassalamu ‘alikum wr wb.

baca juga : sunahkah mencukur bulu kemaluan
                   Rukun Iman, Islam dan Ihsan
 

Friday, 21 October 2016

Sunahkah Mencukur Bulu Kemaluan ?




Berbicara tentang fitroh  atau kebrsihan islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa melakukan  dan menjaga atau memelihara kebersihan  tubuh, tempat, pakaian dan  lingkungan yang jelas nampak terlihat ataupun yang tersembunyi  bahkan  bukan sekedar kebersihan fisik saja tetapi juga kebersihan batin hati dan fikiran  harus tetap terjaga kebersihannya  karena keduanya merupakan sarana berbagai macam penyakit .

Diantara kebersihan yang diperintahkan  untuk menjaganya adalah lima kebersihan anjuran dari nabi Muhammad Saw  yang sering di abaikan oleh sebagian orang mungkin karena ketidaktahuan atau karena kemalasan adalah sebagai mana terdapat dalam hadist berikut yang bersumber  dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ
Artinya : “Ada lima macam fitrah (kebersihan) , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

Dari hadist tersebut diatas dapat kita fahami bahwa selain mandi, berwudhu termasuk didalamya sikat gigi dan istinsyak (membersihkan lubang hidung), dan juga telinga,  Rasul pun menganjurkan kita untuk menjaga lima kebersihan ini dimana semuanya bila tidak dibersihkan  dapat menjadi sumber atau sarang penyakit dan kuman.

1.      Berhitan atau  الْخِتَانُ

Berhitan adalah memotong ujung kemaluan yang menutupi jalannya air kotor hasil metabolisme tubuh yang disebut juga urine agar tidak ada sisa pembuangan tersebut pada ujung alat khitan yang bila tidak di hitan maka kotoran tersebut akan tersisa sedikit-demi sedikit akibatnya bila berjalan dalam waktu yang agak lama akan menimbun atau menumpuk dan ini dapat menjadi penyakit karena didalamnya terdapat kuman atau bakteri.

Sementara bagi kaum muslimin ada kewajiban sholat minimal 5 waktu sehari semalam dan harus dilakukan dalam keadaan bersih dan suci dengan berwudhu bila hadast kecil atau mandi wajib bila berhadast besar maka tidak akan syah dan diterima bila masih ada kotoran atau Nazis yang melekat pada tubuh seseorang.karena itu berhitan hukumnya wajib bagi laki-laki dan sunah muakadah bagi perempuan.    

2.      Mencukur bulu kemaluan atau الِاسْتِحْدَادُ

Bulu kemaluan hanya kita yang tahu maksudnya masing-masing yang punya alat hitan karena letaknya disekitar area tersebut dan bulu ini akan tumbuh bila seseorang sudah memasuki usia dewasa menurut islam atau masa aqil balig yang pada umumnya usia 15 tahun atau bisa lebih juga kurang tergantung pada kematangan individu masing-masing.

Mengapa kita harus mencukur bulu kemaluan dan rasul sangat menganjurkannya? Hal ini tidak lain karena bulu tersebut akan tumbuh memanjang terus menerus bila tidak dicukur maka akan menggangu aktifitas seseorang disamping tentu alasan kebersihan dan kesehatan dimana bulu tersebut merupakan tempat bergelayutan atau bergelantungan setan atau kotoran.

3.      Memotong atau merapihkan kumis atau وَقَصُّ الشَّارِبِ

Pernah saya melihat disalah satu stasiun TV pemegang rekor dunia kumis terpanjang dan demi mendapatkan rekor tersebut dia rela direpotkan dimana ketika akan makan maka dia menggunakan dua sendok makan yang satu berfungsi untuk menyingkap kumis yang menutupi mulutnya sementara satunya untuk memasukan makanan kedalam mulutnya.

Mencukur kumis berarti memudahkan salah satu urusan yaitu memudahkan makan disamping itu dengan mencukur kumis maka akan wajah akan lebih kelihatan rapih, bersih dan menawan.

4.      Memotong kuku atau   وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ

Memotong kuku bagian dari sunah membiarkan kuku tumbuh panjang bila tidak dijaga kebersihannya maka akan menjadi sarang kuman dimana kotoran dibawah kuku akan menjadi tempat hidup yang nyaman sementara bila kuku tersebut bersih karena rajin membersihakan nya  sendir atau bantuan salon kecantikan tetap saja tidak memberikan kebaikan selain hanya buang waktu dan biaya yang mubadzir kecuali rasa suka bagi orang yang bersangkutan.

Makan sebaiknya menggunakan tangan kanan tanpa bantuan sendok kecuali yang berkuah bila kukunya panjang tentu akan menyulitkan sementara tugas kebersihan setelah buang air diserahkan kepada tangan kiri bila kukunya panjang …
Karena itu kalaupun rasul sangat menganjurkan untuk memotong kuku maka perintah ini untuk kebaiakan, kebersihan dan kesehatan kita.
    
5.      Mencabut bulu ketiak atau  وَنَتْفُ الْآبَاطِ

Mencabut bulu ketiak ini penting untuk dilakukan karena disana adalah tempat yang lembab dan sarang kuman serta sumber penyakit apalagi disaat berkeringat maka keringat yang keluar dari tubuh kita tidak lain adalah zat buang hasil metabolisme tubuh dan membiarkannya menyangkut ditubuh dalam hal ini bulu ketiak maka kuman hasil pembuangan tadi akan tumbuh dan berkembang dengan nyaman akibatnya mengeluaarkan aroma yang kurang sedap dan dapat menganggu penciuman orang sekitar walaupun karena kuasa Allah swt orang yang bersangkutan tidak merasaknnya coba kalau dia dapat mencium bau keringatnya pasti tidak akan nyaman sebagaiman orang yang disekelilingnya.

Anjuran membersihkan bulu ketiak tidak sama dengan anjuran mencukur bulu kemaluan atau memotong kuku dan kumis tapi anjuran ini berupa perintah untuk mencabut karena bila sekedar dipotong atau dicukur maka akan tumbuh dengan bulu yang lebih kuat dan kasar serta bertambah lebat  sedangkan bila dicabut maka bila tumbuh lagi tidak akan bertambah lebat dan kasar karena itu untuk menghindari rasa sakit cabutlah satu persatu dengan lembut jangan sekaligus banyak diwaktu yang memungkinkan agar ketiak tetap terjaga kebersihannya.   .

Demikianlah lima kebersihan yang dianjurkan nabi saw untuk kita amalkan semoga bermanfaat wawlohu ‘alam  bi showab ,
Terimaksiah, wasalam

baca juga : Rukun Agama (Rukun islam, Iman dan Ihsan)

Wednesday, 19 October 2016

Rukun Iman, Islam dan Ihsan


Rukun  iman, islam dan ihsan dikenal dengan sebutan Rukun Agama karena  ketiganya merupakan syarat  mutlak  yang harus dimiliki bagi setiap pribadi muslim serta sangat  berkaitan erat  dan  tidak  dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan lainnya, untuk dapat mengamalkan  rukun islam tentunya harus  didasari keyakinan yang bersumber dari rukun iman sedangkan ikhsan berfungsi  sebagai penguat keyakinan atau iman dalam beribadah  menjalankan atau mengamalkan rukun islam
Rukun agama itu diibaratkan  tubuh manusia maka rukun  islam adalah jasad  atau tubuh dalam wujud fisik  yang Nampak sedangkan rukun iman seperti ruh atau jiwa yang menandai adanya kehidupan dalam diri seseorang sedangkan ikhsan adalah kesadaran akal fikiran  dan hati nurani yang menggerakan langkah ibadah kehidupan seseorang.
Dengan demikian maka orang yang beribadah mengamalkan rukun islam atas dasar rukun iman saja belumlah sempurna karena sifatnya masih pilih-pilih dan temporer  seperti orang sakit yang banyak pantangannya sementara orang yang ibadahnya karena didasari kesadaran dengan adanya ikhsan dalam dirinya maka dia akan menjadi manusia yang sempurna karena lahir batin dan hatinya khusuk atau focus sehingga hasilnyapun akan maksimal.
Pengertian Rukun Islam, Iman dan Ikhsan.
Demikan pentingnya rukun Islam, iman dan ikhsan untuk difahami dalam beribadah kepada Allah swt apa  sebenarnya apakah rukun Islam, iman dan ikhsan itu ?
Pengertian  menurut bahasa :
Islam menurut bahasa berarti selamat atau damai sehingga orang yang mengaku dirinya beragama islam seyogyanya bisa memberikan keselamatan atau kedamaian baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, saudara seaqidah dan buat sesama umat manusia serta bagi seluruh alam.  
Sedang Iman berarti percaya dan yaqin dengan keyakinan yang sebenarnya tanpa ada keraguan sedikit pun karena itu orang yang beriman adalah orang yang membenarkan dengan hatinya, mengikrarkan dengan lisannya dan membenarkan dalam perbuatannya.
Sementara ikhsan artinya adalah kebaikan atau perbuatan baik yang dilakukan bersumber atas kesadaran yang tinggi dalam diri sendiri tanpa adanya perintah atau pengawasan bahkan paksaan dari pihak luar semua ibadah yang dilakukannya semata - mata karena merasakan kehadiran dan mengharapkan keridhoaan Allah SWT 
Rukun artinya factor-faktor atau komponen utama yang keberadaanya mutlak diperlukan terhadap suatu perkara atau bangunan dan bila salah satunya tidak ada maka tidaklah sempurna bangunan itu bahkan bisa jadi tidak berguna atau sia-sia.
Rukun Iman , Rukun Islam dan Ihsan dalam Hadist nabi Muhammad  saw

حديث أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه رجلٌ فقال:ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ وتؤمَن بالبعثِ
قال: ما الإسلامُ قال: الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ
قال: ما الإحسان قال: أن تعبدَ الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك
قال: متى الساعةُ قال: ما المسئولُ عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ الله عنده علم الساعة ) الآية: ثم أدبر فقال: رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال: هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ الناسَ دينَهم
Artinya :
“Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya: Apakah iman? Jawab Nabi saw.: Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, dan akan berhadapan kepada Allah, dan pada Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur.
Lalu ditanya: Apakah Islam? Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat.
Lalu bertanya: Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah pada Allah seakan-akan anda melihat-Nya, maka jika tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.
Lalu bertanya: Bilakah hari qiyamat? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang menanya, tetapi saya memberi-takan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari qiyamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung, termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yang tersebut dalam ayat:
"Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari qiyamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yangmengetahui di manakah ia akan mati. Seyungguhnya Allah maha mengetahui sedalam-dalamnya."
Kemudian pergilah orang itu. Lalu.Nabi saw. menyuruh sahabat: Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda: Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada manusia. (H.r Bukhari).

Sementara dalam hadist yang diriwayatkan Muslim dari Umar bin Khotob R.a. redaksinya agak berbeda sedikit namun intinya sama yaitu :
Artinya :
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam."
Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.
 Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
Dari berbagai keterangan yang didapat dalam Ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dua hadist diatas serta hadist –hadist lainnya yang membahas tentang  Islam, Iman dan juga Ikhsan maka para  ulama berkesimpulan  bahwa :
Rukun Agama itu ada 3 yaitu  Rukun Iman, Rukun Islam Dan Ikhsan

1.      Rukun Iman terdiri dari 6 Perkara yaitu :
a.      Beriman kepada Allah,
b.      Beriman kepada malaikat-malaikat Allah,
c.      Beriman kepada  kitab-kitab Allah
d.      Beriman kepada Rasul-rasul Allah
e.      Beriman kepada  hari akhir atau Kiamat
f.       Beriman kepada Qodho dan Qodar yang baik dan yang buruk.
Tidak  mengimani salah satu dari enam rukun ini maka orang tersebut termasuk golongan   orang-orang yang kafir

2.      Rukun Islam ada 5 perkara yaitu :

a.      Membaca dua kalimat syahadat
b.      Mendirikan shalat,
c.      Menunaikan zakat,
d.      Puasa Ramadhan, dan
e.      Mengerjakan haji apabila mampu ada kemampuan.
Tidak mengamalkan  salah satu rukun  islam yang  lima  ini maka orang tersebut tergolong fasik  (dosa  besar) terkecuali ibadah haji karena kondisi yang memang tidak mampuh namun bila yang ditinggalkan itu adalah dua kalimat syahadat maka dia termasuk orang kafir.
3.      Dan Ikhsan Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.
Orang yang tidak ihsan dalam beribadah maka katagori orang munafik karena ternyata ibadahnya tidak ikhlas bukan karena Allah tapi karena faktor selain Allah.
Baik rukun Iman, Rukun Islam maupun Ikhsan semuanya harus diterima dengan ikhlas dan  diyakini dengan sebenarnya tanpa keraguan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat selamat dan bahagia dunia akhirat serta  menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Wallahu ‘Alam bi showab.

baca juga : Sunahkah mencukur bulu kemaluan ?