Iklan

Wednesday 19 October 2016

Rukun Iman, Islam dan Ihsan


Rukun  iman, islam dan ihsan dikenal dengan sebutan Rukun Agama karena  ketiganya merupakan syarat  mutlak  yang harus dimiliki bagi setiap pribadi muslim serta sangat  berkaitan erat  dan  tidak  dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan lainnya, untuk dapat mengamalkan  rukun islam tentunya harus  didasari keyakinan yang bersumber dari rukun iman sedangkan ikhsan berfungsi  sebagai penguat keyakinan atau iman dalam beribadah  menjalankan atau mengamalkan rukun islam
Rukun agama itu diibaratkan  tubuh manusia maka rukun  islam adalah jasad  atau tubuh dalam wujud fisik  yang Nampak sedangkan rukun iman seperti ruh atau jiwa yang menandai adanya kehidupan dalam diri seseorang sedangkan ikhsan adalah kesadaran akal fikiran  dan hati nurani yang menggerakan langkah ibadah kehidupan seseorang.
Dengan demikian maka orang yang beribadah mengamalkan rukun islam atas dasar rukun iman saja belumlah sempurna karena sifatnya masih pilih-pilih dan temporer  seperti orang sakit yang banyak pantangannya sementara orang yang ibadahnya karena didasari kesadaran dengan adanya ikhsan dalam dirinya maka dia akan menjadi manusia yang sempurna karena lahir batin dan hatinya khusuk atau focus sehingga hasilnyapun akan maksimal.
Pengertian Rukun Islam, Iman dan Ikhsan.
Demikan pentingnya rukun Islam, iman dan ikhsan untuk difahami dalam beribadah kepada Allah swt apa  sebenarnya apakah rukun Islam, iman dan ikhsan itu ?
Pengertian  menurut bahasa :
Islam menurut bahasa berarti selamat atau damai sehingga orang yang mengaku dirinya beragama islam seyogyanya bisa memberikan keselamatan atau kedamaian baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, saudara seaqidah dan buat sesama umat manusia serta bagi seluruh alam.  
Sedang Iman berarti percaya dan yaqin dengan keyakinan yang sebenarnya tanpa ada keraguan sedikit pun karena itu orang yang beriman adalah orang yang membenarkan dengan hatinya, mengikrarkan dengan lisannya dan membenarkan dalam perbuatannya.
Sementara ikhsan artinya adalah kebaikan atau perbuatan baik yang dilakukan bersumber atas kesadaran yang tinggi dalam diri sendiri tanpa adanya perintah atau pengawasan bahkan paksaan dari pihak luar semua ibadah yang dilakukannya semata - mata karena merasakan kehadiran dan mengharapkan keridhoaan Allah SWT 
Rukun artinya factor-faktor atau komponen utama yang keberadaanya mutlak diperlukan terhadap suatu perkara atau bangunan dan bila salah satunya tidak ada maka tidaklah sempurna bangunan itu bahkan bisa jadi tidak berguna atau sia-sia.
Rukun Iman , Rukun Islam dan Ihsan dalam Hadist nabi Muhammad  saw

حديث أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه رجلٌ فقال:ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ وتؤمَن بالبعثِ
قال: ما الإسلامُ قال: الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ
قال: ما الإحسان قال: أن تعبدَ الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك
قال: متى الساعةُ قال: ما المسئولُ عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ الله عنده علم الساعة ) الآية: ثم أدبر فقال: رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال: هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ الناسَ دينَهم
Artinya :
“Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya: Apakah iman? Jawab Nabi saw.: Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, dan akan berhadapan kepada Allah, dan pada Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur.
Lalu ditanya: Apakah Islam? Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat.
Lalu bertanya: Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah pada Allah seakan-akan anda melihat-Nya, maka jika tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.
Lalu bertanya: Bilakah hari qiyamat? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang menanya, tetapi saya memberi-takan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari qiyamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung, termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yang tersebut dalam ayat:
"Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari qiyamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yangmengetahui di manakah ia akan mati. Seyungguhnya Allah maha mengetahui sedalam-dalamnya."
Kemudian pergilah orang itu. Lalu.Nabi saw. menyuruh sahabat: Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda: Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada manusia. (H.r Bukhari).

Sementara dalam hadist yang diriwayatkan Muslim dari Umar bin Khotob R.a. redaksinya agak berbeda sedikit namun intinya sama yaitu :
Artinya :
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam."
Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.
 Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
Dari berbagai keterangan yang didapat dalam Ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dua hadist diatas serta hadist –hadist lainnya yang membahas tentang  Islam, Iman dan juga Ikhsan maka para  ulama berkesimpulan  bahwa :
Rukun Agama itu ada 3 yaitu  Rukun Iman, Rukun Islam Dan Ikhsan

1.      Rukun Iman terdiri dari 6 Perkara yaitu :
a.      Beriman kepada Allah,
b.      Beriman kepada malaikat-malaikat Allah,
c.      Beriman kepada  kitab-kitab Allah
d.      Beriman kepada Rasul-rasul Allah
e.      Beriman kepada  hari akhir atau Kiamat
f.       Beriman kepada Qodho dan Qodar yang baik dan yang buruk.
Tidak  mengimani salah satu dari enam rukun ini maka orang tersebut termasuk golongan   orang-orang yang kafir

2.      Rukun Islam ada 5 perkara yaitu :

a.      Membaca dua kalimat syahadat
b.      Mendirikan shalat,
c.      Menunaikan zakat,
d.      Puasa Ramadhan, dan
e.      Mengerjakan haji apabila mampu ada kemampuan.
Tidak mengamalkan  salah satu rukun  islam yang  lima  ini maka orang tersebut tergolong fasik  (dosa  besar) terkecuali ibadah haji karena kondisi yang memang tidak mampuh namun bila yang ditinggalkan itu adalah dua kalimat syahadat maka dia termasuk orang kafir.
3.      Dan Ikhsan Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.
Orang yang tidak ihsan dalam beribadah maka katagori orang munafik karena ternyata ibadahnya tidak ikhlas bukan karena Allah tapi karena faktor selain Allah.
Baik rukun Iman, Rukun Islam maupun Ikhsan semuanya harus diterima dengan ikhlas dan  diyakini dengan sebenarnya tanpa keraguan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat selamat dan bahagia dunia akhirat serta  menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Wallahu ‘Alam bi showab.

baca juga : Sunahkah mencukur bulu kemaluan ?