Amalan-amalan dibulan Ramadhan menurut
Hadist Nabi Saw
Amalan bulan Ramadhan sesuai Hadist |
Mengingat keutaman bulan ramdhan yang
demikan luar biasa sebagai orang yang beriman tentu tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan yang datang setahun sekali
Ini.
Sampai-sampai sejak bulan razab rasul dalam
hadist riwayat Ahmad sudah bermohon
kepada Allah swt agar disampaikan usia hingga menjumpai bulan ramadhan
حَدَّثَنَا
عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي
الرُّقَادِ عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ
Artinya
:
Telah
menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah
bin Umar] dari Za`idah bin Abu Ar Ruqad dari Ziyad An Numairi dari Anas bin
Malik, ia berkata;
Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau
mengatakan: “ALLAHUMMA BARIK LANA FI RAJABI WA SYA’BAN WA BARIK LANA FI
RAMADLAN
(ya
Allah, berkahilah kami di rajab dan sya’ban dan berkahilah kami di ramadhan) ”
beliau bersabda: “Malam jum’at adalah mulia dan harinya terang benderang.”
(Ahmad 2228)
Untuk
itu kita harus dapat memanfaatkan moment tersebut sebaik-baiknya dengan
mengamalkan amalan-amalan yang biasa dilakukan nabi Muhammad saw
Ada banyak amalan yang dilakukan Nabi saw
dibulan ramadhan diantaranya sebagai berikut
#1. Puasa bulan Ramdhan
Ibadah puasa dibulan ramdhan merupakan
ibadah utama yang harus dilakukan oleh orang-orang yang beriman
karena dengan puasa kita akan
mendapatkan berbagai macam kebaiakan dan
menjadi orang yang bertaqwa.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Qs. Al-Baqarah (2) : 183)
Baca : Keutaman ibadah puasa
#2.Qiyamul Lail
Qiyamul lail biasa diartikan sebagai
berdiri dimalam hari untuk beribadah kepada Allah swt biasanya yang dimaksudkan
qiyamul lail ini adalah bangun untuk sholat.
Qiyamul lail merupakan amalan rutin yang
dilakukan oleh rasul setiap malamya baik dibulan puasa maupun diluar bulan
puasa untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi disisi Allah swt.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ
يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya : “Dan pada
sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.(Qs.
Al-Isro(17) ; 79)
Qiyamul lail dibulan ramadhan disebut
juga sholat tarawih dan sholat witir yang dapat dikerjakan secara berjamaah
setelah sholat isya
Adapun keutamannya disebutkan dari Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa yang mendirikan (shalat malam) Ramadhan karena
iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau." (H.r Bukhori Muslim)
Solat tarawih dapat dilakukan berjamaah
Abdurrahman bin Abd al-Qariy berkata, "Saya keluar bersama
Umar ibnul Khaththab pada suatu malam dalam bulan Ramadhan sampai tiba di
masjid.
Tiba-tiba orang-orang berkelompok-kelompok terpisah-pisah. Setiap
orang shalat untuk dirinya sendiri. Ada orang yang mengerjakan shalat, kemudian
diikuti oleh sekelompok orang.
Maka, Umar berkata, 'Sesungguhnya aku mempunyai ide. Seandainya
orang-orang itu aku kumpulkan menjadi satu dan mengikuti seorang imam yang
pandai membaca Al-Qur'an, tentu lebih utama.'
Setelah Umar mempunyai azam (tekad) demikian, lalu dia mengumpulkan
orang menjadi satu untuk berimam kepada Ubay bin Ka'ab.
Kemudian pada malam yang lain aku keluar bersama Umar, dan
orang-orang melakukan shalat dengan imam yang ahli membaca Al-Qur'an. Umar
berkata, 'Ini adalah sebagus-bagus bid'ah (barang baru).
Orang yang tidur dulu dan meninggalkan shalat pada permulaan malam
(untuk melakukannya pada akhir malam) adalah lebih utama daripada orang yang
mendirikannya (pada awal malam).'
Yang dimaksudkan olehnya ialah pada akhir malam. Adapun orang-orang
itu mendirikannya pada permulaan malam."
Bilangan rakaat yang biasa Nabi saw kerjakan
'Aisyah
Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam tidak pernah menambah dalam sholat malam Ramadhan atau lainnya lebih
dari sebelas rakaat.
Beliau
sholat empat rakaat dan jangan tanyakan tentang baik dan panjangnya. Kemudian
beliau sholat empat rakaat dan jangan tanyakan tentang baik dan panjangnya.
Kemudian beliau sholat tiga rakaat.
'Aisyah
berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum sholat
witir? Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur
namun hatiku tidak." Muttafaq Alaihi.
Tholq
Ibnu Ali berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Tidak ada dua witir dalam satu malam." Riwayat
Ahmad dan Imam tiga. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
Bacaan Sholat witir yang biasa dibaca Nabi saw
Ubay
Ibnu Ka'ab Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam biasanya sholat witir dengan membaca (Sabbihisma rabbikal
a'la dan (Qul yaa ayyuhal kaafiruun) dan (Qul huwallaahu Ahad)."
Riwayat
Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i. Nasa'i menambahkan: Beliau tidak salam kecuali
pada rakaat terakhir.
#3. Membaca Qur’an dan Thalabul Ilmi
Bulan ramadhan adalah bulan ditunkannya
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia agar dapat mengenal Allah swt dan hidup
dalam keridhaannya
Untuk itu Alqur’an wajib dibaca
lebih-lebih pada bulan suci ini dan juga difahami kandungan yang terdapat
didalamnya agar diamalakan dengan baik
Ibnu
Abbas raldhiallahu 'anhuma, ia berkata : "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada
bulan Ramadhan,
saat
beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur'an. Jibril menemui
beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur'an.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam
kebaikan daripada angin yang berhembus
(Hr.Bukhari dan Muslim)
#4. Banyak Berdo’a
Dibulan ramdhan bagi orang yang beriman
adalah suasana yang sangat baik karena terkondisi untuk melakukan ibadah suasana
kebatinan ini menjadikan hamba dekat dengan penciptanya
Karena itu berdo’alah
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.(Qs. Al-Baqarah (2) : 186)
#5. Banyak Shodaqoh
Bulan
Ramadhan adalah saat Allah berderma kepada para hamba-Nya dengan rahmat,
ampunan dan pembebasan dari api Neraka,
terutama
pada Lailatul Qadar Allah Ta 'ala melimpahkan kasih-Nya kepada para hamba-Nya
yang bersifat kasih,
maka
barangsiapa berderma kepada para hamba Allah niscaya Allah Maha Pemurah
kepadanya dengan anugerah dan kebaikan. Balasan itu adalah sejenis dengan amal
perbuatan.
Diriwayatkan
dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas raldhiallahu 'anhuma, ia
berkata :
"Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau
lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan
kepadanya Al-Qur'an.
Jibril
menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur'an.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan
dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.
Hadits
ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dengan tambahan:
"Dan
beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya. "
Membantu
orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar memperoleh
pahala seperti pahala mereka;
sebagaimana
siapa yang membekali orang yang berperang maka ia memperoleh seperti pahala
orang yang berperang,
dan
siapa yang menanggung dengan balk keluarga orang yang berperang maka ia
memperoleh pula seperti pahala orang yang berperang.
Dinyatakan
dalam hadits Zaid bin Khalid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda:
"Barangsiapa
memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang
berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya. " (HR. Ahmad dan
At-Tirmidzi).
#6. I’tikaf
I’tikaf artinya berdiam diri didalam
masjid untuk beribadah
حديث
عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُجَاوِرُ فِي
الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ
فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya : A'isyah r.a. berkata:
Biasa Rasulullah saw. i'tikaf pada malam-malam sepuluh yang terakhir (21-30) Ramadhan
dan bersabda: Carilah malam lailatul qadr pada malam-malam terakhir (21-30)
Ramadhan. (Bukhari, Muslim).
'Aisyah
Radliyallaahu 'anhu berkata: Disunatkan bagi orang yang beri'tikaf untuk
tidak menjenguk orang sakit, tidak melawat jenazah,
tidak
menyentuh perempuan dan tidak juga menciumnya, tidak keluar masjid untuk suatu
keperluan kecuali keperluan yang sangat mendesak,
tidak
boleh i'tikaf kecuali dengan puasa, dan tidak boleh i'tikaf kecuali di masjid
jami'. Riwayat Abu Dawud. Menurut pendapat yang kuat hadits ini mauquf
akhirnya.
Do’a lailatul Qodar
Dari 'Aisyah Radliyallaahu
'anhu bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu
malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut?
Beliau bersabda: "bacalah (artinya:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka
ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut
Tirmidzi dan Hakim.
Demikan Amalan-amalan dibulan Ramadhan
yang perlu dikerjakan untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt.