Iklan

Saturday 13 May 2017

Syarat wajib puasa Ramadhan



Syarat-syarat yang membuat seseorang wajib puasa Ramadhan

syarat wajib puasa ramadhan
seperti halnya  ibadah - ibadah yang lainnya, ibadah puasapun mensyaratkan Beberapa perkara yang menyebabkan seorang wajib melaksanakan ibadah puasa,

hal ini bertujuan agar ibadah yang diperintahkan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar serta dapat memberi dampak peninggkatan iman dan taqwa serta Akhlaq bagi orang yang melaksanakannya. 

Firman Allah swt :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(Qs. Al-Baqoroh(2):183) 

Adapun orang- orang yang wajib melaksanakan ibadah puasa tersebut  antara  lain :

#1. Beragama Islam

Selain umat islam puasa bulan Ramadhan tidak diwajibkan karena puasa ramadhan merupakan  bagian dari rukun  islam yang lima diaman yang ke empatnya adalah puasa bulan Ramadan 

Itu  sebabnya bila ada orang non muslim ikut berpuasa dibulan ramadhan karena berada dilingkungan orang islam maka puasanya bukan karena kewajiban melainkan hanya mengharap manfaat buat kesehatan fisik saja atau maksud lainnya. 

#2. Baligh

Balig secara bahasa artinya sampai yaitu suatu kondisi seseorang yang menurut islam sudah sampai pada usia yang cukup dewasa baik fisik maupun fikirannya untuk melaksanakan kewajiban ibadah puasa atau ibadah lainnya.

Sementara buat anak-anak yang belum masuk usia baligh belum terkena kewajiban hanya bagi anak-anak tersebut dituntuk untuk berlatih atau belajar sejak   dini sebagai persiapan, agar ketika dewasa sudah mampu melaksanakannya dengan baik. 

Adapun ciri fisik seseorang disebut telah memaasuki usia Aqil balig adalah:

Untuk anak laki-laki ditandai dengan berubahnya suara, keluarnya sperma dengan mengalami mimpi basah, dan  tumbuhnya bulu-bulu dewasa atau bila tidak dijumpai ketiga cirri fisik tersebut maka usia sudah sampai 15 tahun

Sedangkan  untuk anak perempuan biasanya sudah mengalami menstruasi,  berubahnya bentuk pinggul dan pada umumnya telah berusia diatas 9  tahun

#3. Berakal Sehat

Berakal sehat dan mampuh berfikir dengan baik bukan orang yang mempunyai gangguan kejiwaan seperti orang gila karena segala  ibadah harus dilaksanakan berdasarkan kesadaran diri yang baik.

Karena itu juga anak-anak yang masih belum sempurna akalnya belum pula terkena kewajiban hingga mereka dewasa.

#4. Suci dari haid  dan  nifas

Khusus bagi kaum wanita ada syarat tambahan yang mesti terpenuhi yaitu suci dari haid dan nifas,

Haid atau menstruasi biasanya dialami setiap wanita setelah aqil balig yang datang setiap bulan paling cepat satu hari dan paling lama dua minggu,

manakala sudah lebih dari dua minggu maka itu merupakan darah penyakit bukan menstruasi lagi dan pada umumnya tiga sampai tujuh hari.

Sedangkan nifas adalah darah yang keluar setelah seorang perempuan melahirkan anaknya yang pada umumnya masa nifas itu 30 -40 hari walaupun tidak menutup kemungkinan ada yang kurang dari waktu tersebut.

#5. Sehat tidak sakit
Firman  Allah swt 
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya :
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain…. (Qs. Al-Baqarah(2):184)

Orang yang sakit tidak wajib berpuasa manakala dikawatirkan bila dengan berpuasa sakitnya semakin bertambah parah atau dapat menghambat proses kesembuhan

Namun bila mampu  untuk berpuasa dan tidak mengganggu kesehatannya maka tidak mengapa dia berpuasa karena ada keawatiran bila berbuka menimbulkan rasa malas untuk mengganti  puasa  di bulan lainnya.

#6.Mukim
Mukim artinya orang yang tinggal menetap dikampung halamannya sendiri bukan sedang musafir atau berpergian yang jarak tempuhnya + 90 km,

walaupun teknologi transportasi sudah sedemikan canggih sehingga jarak itu dapat ditempuh dalam waktu yang sebentar namun bagi orang musafir boleh berbuka asalkan saja dia mengganti dibulan lain setelah idul fitri. berdasarkan (Qs. Al-Baqarah(2):184) seperti tersebut diatas.

Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa?

Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang mengambil keringanan itu maka hal itu baik

dan barangsiapa senang untuk berpuasa, maka ia tidak berdosa." Riwayat Muslim dan asalnya dalam shahih Bukhari-Muslim dari hadits 'Aisyah bahwa Hamzah Ibnu Amar bertanya.

#7. Mampu menjalankan ibadah puasa

Syarat  wajib puasa Ramadhan yang selanjutnya adalah mampu untuk menjalankannya sedangkan bagi orang yang tidak mampuh seperti karena usia yang sudah renta atau memiliki penyakit maka baginya tidak terkena kewajiban tersebut  dan dapat diganti dengan membayar fidyah (memberi makan orang miskin)

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya :
….Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.

Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Qs. Al-Baqarah(2):184)

Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya. Hadits shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim.

#8. Berada dibulan Ramadhan

Dan syarat wajib puasa ramdhan yang terakhir adalah sudah masuk bulan ramdhan dengan yakin bahwa bulan tersebut adalah bulan ramadhan 


namun untuk yang berhalang puasa dibulan romadhan maka mereka wajib berpuasa diluar bulan ramadhan sebagai gantinya.

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang Arab Badui menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu berkata: Sungguh aku telah melihat bulan sabit (tanggal satu  Ramadhan).

Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?" Ia berkata: Ya. Beliau bertanya: "Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah." Ia menjawab: Ya.

Beliau bersabda: "Umumkanlah pada orang-orang wahai Bilal, agar besok mereka berpuasa." Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, sesang Nasa'i menilainya mursal.

Demikan 8 syarat wajib puasa  ramadhan yang harus terpenuhi bila salah satunya tidak terpenuhi maka kewajiban berpuasa menjadi gugur.


namun untuk musafir diberikan kebebasan memilih boleh berpuasa agar tidak dikenai bayar hutang atau boleh tidak  puasa namun harus menggantinya dibulan lain 

demikian  pula orang yang sakit, haid atau nifas bila telah sehat maka wajib mengganti puasanya pada bulan lain.