Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an
Karakter Manusia Menurut Al-Qur'an |
Karakter manusia menurut Al-Qur’an secara
umum tanpa membedakan apakah orang beriman atau orang yang tidak beriman, laki
–laki atau perempuan pada
hakikatnya memiliki kesamaan sifat yang
melekat atau bawaan dari lahir
pada diri setiap individu semua diberi hawa nafsu dan akal fikiran
serta kemerdekaan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri karena semua manusia
Allah swt yang menciptakan dari bahan yang sama
dan dari garis keturunan yang sama pula yaitu nabi Adam as.
Sifat-sifat tersebut diantarannya Allah
swt terangkan dalam Al-Qur’an adalah :
#1. Karakter Manusia
menurut Al-Qur’an pertama adalah Suci atau Fitrah
Sifat manusia hakikatnya fitrah Qs. Al-A’rof
(7) : 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا
بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا
غَافِلِينَ
Artinya : “Dan (ingatlah),
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebelum manusia lahir
telah diambil kesaksiaannya akan keesaan Allah swt, oleh karenannya semua
manusia pada hakikatnya beragama tauhid atau mengesakan Allah swt
namun kemudian setelah lahir
kedunia ketauhidan seorang anak manusia akan sangat dipengaruhi oleh kedua
orang tuanya, dan lingkungannya atau pergaulannya, serta pendidikannya,
karena itu Nabi Muhammad saw
menjelaskan dalam hadist yang sangat popoler bahwa semua anak Adam lahir dalam
keadaan Suci (fitrah/mengesakan Allah) maka kedua orang tuanyalah yang akan
menjadikan dia beragama Yahudi atau Nasrani.
#2. Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an ke 2 adalah amat dzalim dan bodoh
Allah swt berFirman dalam Qs.Al-Ahzab (33) : 72
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
Artinya : “Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat lalim dan amat bodoh,”
Dzalim
atau aniaya adalah merupakan salah satu sifat manusia yang paling menonjol yang
disebabkan karena kebodohan diri sendiri, ada beberapa ke dzaliman yang
dilakukan oleh manusia yakni :
ü Dzalim
atau aniaya kepada diri sendiri seperti
merokok, mengkonsumsi narkoba, bunuh diri, meninggalkan sholat dan lain-lain
karena kesemuanya dapat mengakibatkan keburukan pada orang yang bersangkutan.
ü Dzalim
atau aniaya kepada orang lain seperti merampok, membunuh, korupsi dan
perbuatan-perbuatan lain yang mengakiabtkan kerugian bagi orang lain walaupun
sebenarnya kerugian tersebut akan kembali juga pada dirinya sendiri.
ü Dzalim
kepada Alam dengan mengeploitasi hasil alam tanpa kendali dan tidak melakukan
rehabilitasi.
ü Dzalim
kepada Allah swt menganggap Allah sama dengan mahluk yang dapat mempunyai anak,
istri, tidak kuasa menghidupkan kembali manusia yang sudah menjadi
tulang-belulang yang hancur dan perbuatan lainnya yang meremehkan Allah swt.
Selain Dzalim manusia juga bodoh dalam
arti tidak mengetahui perintah dan larangan Allah swt, sehingga hidupnya tidak mengikuti petunjuk yang benar dan
aturan-aturan yang telah Allah swt tetapkan atau semaunya sendiri dan yang lebih parah lagi
sesungguhnya atau yang paling bodoh (jahil hakiki) adalah orang yang mengerti,
faham perintah namun tidak dilaksanakannya
dan mengetahui larangan namun justru
dikerjakannya karena itu tidak heran bila masjid sepi tempat hiburan ramai
terlebih waktu sholat subuh,
sementara orang yang katanya cerdik
pandai para pejabat bergiliran mengisi ruang hadir KPK atau kepolisian karena
kasus korupsi, narkoba, pelecehan sexual dll.
#3. Karakter Manusia menurut
Al-Qur’an ke 3 adalah lemah
Sifat Manusia lemah Qs. An-Nisa (4)
: 28
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ
ضَعِيفًا
Artinya : “Allah hendak
memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”
Semua manusia bersifat lemah, lemah fisiknya, lemah akalnya
juga lemah hatinya karena itu aneh apabila ada manusia yang sombong, itu
menunjukan bahwa dia tidak mengerti asal usulnya ,
bukankah ketika lahir dalam
keadaan tidak berdaya dan tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya pertolangan
dan bantuan fihak lain? Dan disadari atau tidak kondisi ini akan kembali dia
alami manakala diberi usia yang panjang
fisik kembali lemah asalnya
waktu bayi tidak dapat berjalan nanti juga akan sama hanya dipembaringan,
asalnya tidak bergigi nantipun gigi akan permisi satu-satu, tadinya tidak
mengerti apa-apa nantipun diusia yang lanjut akan pikun dan begitu seterusnya.
#4. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke
4 adalah Pelupa
Sifat Manusia adalah lupa Qs. Thoha (20) :115
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ
لَهُ عَزْمًا
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami
perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak
Kami dapati padanya kemauan yang kuat.”
Lupa yang wajar adalah bagian dari nikmat karena bila kita tidak pernah lupa kita akan stress,
orang yang selalu ingat dengan hal yang menggelitik terus menerus maka
sepanjang hari akan selalu senyum-senyum sendiri, tertawa sendiri kemudian
ngobrol sendiri,
orang yang selalu mengingat
kesedihannya dia akan selalu murung dan sedih, melamun curhat dll demikian pula
orang-orang yang selalu mengingat kesalahannya akan ketakutan yang tidak berujung
untuk itu beruntung bila kita
masih diberi lupa yang wajar sehingga kita bisa beraktifitas normal dan dapat
tidur pulas.
Sering
lupa atau suka lupa adalah musibah karena itu jangan membiasakan diri untuk
pura-pura lupa bila memang tidak lupa dan pelihara akal agar tetap dalam
kondisi baik dengan tidak merusaknya
seperti mengkonsumsi menuman
keras atau narkoba dan latih otak agar senantiasa ingat dengan sering-sering
menghafal Al-Qur’an dan banyak-banyak dzikir mengingat dan menyebut Asma Allah
swt.
#5. Karakter
Manusia menurut AL-Qur’an ke 5 ialah tergesa-tergesa
Sifat Manusia tergesa –gesa Al-Isro (17)
: 11
وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ
الإنْسَانُ عَجُولا
Artinya : “Dan manusia berdoa
untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa.”
Tergesa-gesa
datangnya dari syaitan dan bersabar dari
Allah, orang sering melihat orang sukses dari sisi kesuksesannya pada
saat memetik hasilnya bukan proses orang tersebut meraih kesuksesan
yang
pada umumnya didapat melalui proses yang panjang dan berliku serta penuh
dengan ujian dan hambatan yang harus dihadapi dengan sabar dan yakin bahwa badai pasti berlalu, habis gelap akan terbit terang.Sebagaimana
janji Allah dibalik kesukaran akan ada kemudahan.
Manusia umumnya ingin hal yang serba
cepat atau instan seperti makan cabai begitu digigit akan langsung terasa
pedasnya, ssehingga banyak yang ingin sukses mengambil jalan pintas
dengan menghalalkan segala cara akibatnya
banyak orang yang tidak jujur dalam mengejar impiannya seperti mencuri, menipu,
korupsi, memfitnah, salaing menjatuhkan dll demi untuk segera meraih
kesuksesan.
kenikmatan akan dia dapatkan. sehingga
banyak orang yang ingin sukses
#6. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 6 berkeluh
kesah dan kikir
Sifat manusia Keluh kesah dan kikir Qs. AL-ma’arij (70) : 19-21
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
Artinya : “ 19. Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. 20. Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah, 21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat
kikir,”
Mengeluh dengan yang sedikit lupa dengan yang banyak, mengeluh dengan yang
banyak karena melihat ada yang lebih
banyak pada orang lain, mengeluh dengan sedikit rasa sakit
lupa dengan kesehatan yang
ada, begitu seterusnya selama manusia masih hidup dan tidak memiliki rasa cukup
tidak akan berhenti dari sifat keluh kesah
begitulah kebanyakan manusia.
Berkeluh kesah dikala kurang namun dikala berlebih kikir,
sifat kikir dilatar belakangi karena rasa memiliki dan mencintai terhadap harta
yang amat sangat dan adanya pemikiran bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil
kerja kerasnya semata
sehingga tidak perlu mematuhi
perintah Allah untuk berbagi disamping itu bila dia harus membagikannya maka
akan mengurangi jumlah hartanya yang dimiliknya.
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا
لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا
Artinya : “Katakanlah:
"Kalau seandainya kamu menguasai khazanah rahmat Tuhanku, niscaya khazanah
itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu
sangat kikir.”(Qs. Al-Isro (17) : 100)
#7. Karakter
manusia menurut Al-Qur’an ke 7 adalah Cinta
Dunia
Sifat Manusia cinta kesenangan dunia Qs.
Ali Imron(3) :14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ
وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya : “Dijadikan indah
pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Siapa orangnya yang tidak
suka punya pendamping hidup yang cantik, pintar dan sholeh?, siapa yang tidak ingin punya
anak-anak yang sehat cerdas, sholeh berprestasi dan membanggakan?,
siapa yang tidak senang bila
mempunyai harta yang banyak, kendaraan yang mewah, rumah yang indah kebun yang
luas, perusahaan yang besar ?,
Dunia adalah surga bagi orang
kafir dan penjara bagi orang beriman, oleh karena itu jangan sampai orang
beriman tertipu dengan kesenangan yang sesaat didunia ini dengan sibuk mencari
kesenangan dunia hingga melupakan akhirat,
kita hidup didunia tidak lama
karena itu jadikan kesenagan dunia yang Allah berikan untuk menjadi sarana kita
mendapatkan kebahagian akhirat shingga dunia akhirat kita bahagia dan selamat.
#8. Karakter
manusia menurut Al-Qur’an ke 8 adalah kebanyakan tidak bersyukur
Sifat manusia kebanyakan tidak bersyukur
Qs. Al-Mu’min (41) : 61
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ
وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ
أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang
menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan
siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang
dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”
Bersyukur artinya menerima
pemberian dengan baik dan menggunakan pemberian tersebut sesuai dengan
kegunaannya,
bersyukur diberikan harta
dengan menggunakan harta tersebut untuk dibelanjakan dijalan Allah, untuk
pribadi, keluarga dan juga berfungsi sosial dengan berzakat dan shodaqoh
lainnya.
Bersykur terhadap nikmat
sehat adalah dengan menjaga kesehatan dengan baik dan menggunakannya untuk
beribadah secara maksimal,
Jika manusia dapat bersyukur
maka nikmat tersebut akan bertambah dan sebaliknya dengan mengingkari maka azab
menanti didunia dan akhirat.
#9. Karakter
manusia menurut Al-Qur’an ke 9 ialah gemar bebrbuat kerusakan dan saling membunuh
Sifat manusia gemar berbuat kerusakan dan
menumpahkan darah Qs. Al-Baqoroh (2) : 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ
خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ
وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا
تَعْلَمُونَ
Artinya : “Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Disaat
musim kemarau kebakaran dan kabut asap, dan disaat musim hujan kebanjiran dimana-mana
adalah dua pemandangan yang selalu bergiliran sepanjang musim,
dan kedua musibah ini contoh nyata yang
terjadi di negri ini akibat dari ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab
secara berjamaah mulai dari pekerja sampai ke pengusaha nakal, mulai dari
rakyat jelata sampai ke pejabat yang nakal juga.
Membunuh baik karena peperangan atau
alasan dendam pribadi dengan berbagai motif merupakan berita sehari-hari yang
tidak mengherankan lagi,
bahkan lebih sadis dan lebih mengerikan
karena ternyata banyak diantara pelakunya adalah orang-orang yang mengenal dan
dekat dengan korban seperti itu pulalah awal pembunuhan yang di contohkan oleh
putra Adam as Qabil yang membunuh adiknya Habil.
#10. Karakter
manusia menurut Al-Qur’an ke 10 adalah suka berselisih
Sifat Manusia berselisih pendapat Qs. Hud
(11) : 118
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا
يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
Artinya : “Jika Tuhanmu
menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
senantiasa berselisih pendapat.”
Berselisih
hal yang biasa bagi manusia, rambut boleh sama hitam namun pemikiran pasti
berbeda mulai dari urusan yang terkecil sampai urusan yang terbesar, mulai dari
urusan pribadi sampai urusan bernegara bahkan dalam hal agamapun
para ahli kitab dalam menanggapi suatu
hukum berbeda-beda dalam menafsirkannya sesuai dengan niat,
kecendrungan dan keilmuan masing-masing
sampai akhirnya tidak heran bila yahudi akan berpecah menjadi 71 golongan ,
nasrani menjadi 72 golongan dan kaum muslimin berpecah menjadi 73
golongan.
#11. Karakter
manusia menurut Al-Qur’an ke 11 adalah ingkar
Sifat Manusia Ingkar Qs. Ar-Rum (30) : 8
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى
وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ
Artinya : ”Dan mengapa
mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan)
yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara
manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.”
Anak yang diasuh, dibesarkan,
dididik suatau keluarga dalam suasana
keprihatianan kemudian menuai kesuksesan
sehingga tidak terasa suasana pahit getir kehidupan dimasa prihatin dulu
terkadang membuat orang bersangkutan lupa
pada orang tua yang telah berjuang menjadikannya sukses seperti
sekarang karena malu melihat
keadaan orang tuanya.
Ini hanya contoh kecil saja betapa
mudahnya manusia mengingkari nikmat yang diterimanya padahal orang tuanya masih
ada maka tidak heran bila kepada Allah yang
dianggapnya perkara yang gaib akan lebih mudah buat dirinya untuk mengingkarinya.
Berbeda kondisinya kepada atasan tempat
ia bekerja lebih ditakuti dan dihormati karena menganggap dia lah pemberi rizki
untuk diri dan keluarganya.
#12. Karakter
manuia menurut Al-qur’an ke 12 adalah banyak membantah
Sifat Manusia Banyak membantah Qs. Al-Kahfi (18) : 54
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ
مَثَلٍ وَكَانَ الإنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلا
Artinya : “ Dan sesungguhnya
Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”
Membantah adalah pekerjaan orang yang malas, orang yang
merasa benar dan membantah juga perbuatan orang yang tidak taat, pada saat
terdengar kumandang azan banyak alasan dan bantahan untuk tidak bersegera
menunaikannya,
bangun kesiangan, masih
ngantuk, kerjaan lagi tanggung, cape dan lain-lain, perintah shodaqoh, zakat
harta masih sedikit, diperintah haji sibuk kerjaan masih menumpuk dll alasan
untuk membenarkan kesalahaannya.
Sifat suka membantah dicontohkan oleh kaum nabi Musa ketika disuruh
berperang melawan penjajah malah nyuruh nabi musa perang sendiri karena mereka
takut mati,
disuruh meminta ampun masuk
negri palestina malah minta makanan, sudah dapat hidangan dari langit minta makanan
lain, disuruh motong sapi betina nanya
sapi yang bagaimana, apa warnanya, bagaimana hakikatnya dan seterusnya.
#13. Karakter
Manusia menurut Al-Qur’an ke 13 adalah sering melakukan kesalahan
Sifat Manusia tidak terbebas dari
kesalahan Qs. Yusuf (12) : 53
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا
مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : “Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Manusia tempatnya salah dan
dosa, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mengakui
kesalahaannya, meminta maaf kepada sesama manusia, dan mohon ampun kepada
Allah,
Baca juga : macam-macamsifat watak manusia menurut Al- Qur’an dan empat macam sifat menurut Hipocrates
berusaha untuk tidak
mengulangi kesalahan yang sama dan selalu memetik hikmah dari perbutannya serta
memperbaiki keadaan dirinya karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt yang
pencipta.
Waw lohu a’lam bis showab. Demikan
13 karakter manusia menurut Al-Qur’an
yang dapat di share semoga bermanfaat.
Dengan
memahami
sifat-sifat umum karakter manusia ini kita dapat memaksimalkan potensi
posisif dan meminimalisir potensi negatifnya sehingga dapat kembali kepada
Allah dalam keridhoaannya, amiin