Reaksi dan Penindasan Kafir Quraisy pada nabi dan
sahabat terhadap Dakwah Rasulullah saw di Mekah.
A. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah
Rasulullah saw.
Reaksi kafir Quraisy pada dakwa Nabi |
Sebagaimana yang telah disinggung pada
bagian sebelumnya, kaum kafir Quraisy
terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah saw. dan upayanya dalam
penyebaran ajaran Islam dapat dihentikan.
Berbagai upaya mereka lakukan, mulai
mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan
yang dialkukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikut
ajarannya.
Puncak dari kejengkelan mereka adalah
dengan cara memboikot Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya
dari boikot ekonomi dan politik.
Apa yang menyebabkan mereka begitu keras
menolak dan geram terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah saw.? Apa yang salah
dengan ajaran tentang kebenaran dan kasih sayang yang merupakan idaman semua
manusia beradab?
Sebetulnya mereka mengetahui dan memahami
betul bahwa ajaran Ilahi yang dibawa Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus,
benar, dan haq. Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan
menentang ajaran yang dibawa Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Kesombongan dan Keangkuhan
Bangsa Arab jahiliah dikenal
sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong. Mereka menganggap bahwa semua
yang telah mereka lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap mereka
tidak salah dengan apa yang mereka lakukan.
Kesombongan mereka tercermin dari sya’ir-sya’ir
yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka
yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka
lebih mulia dan tinggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya.
Mereka tidak menerima ajaran persamaan
hak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui dan menerima ajaran
Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. akan menurunkan dan menjatuhkan derajat
dan martabat serta mengancam kedudukan mereka.
2. Fanatisme Buta terhadap Leluhur
Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan
turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan
lainnya, menyebabkan mereka sangat sulit menerima ajaran tauhid dan
menyembah Allah Swt. Yang Ahad.
Kebiasaan tersebut sudah mengkristal dan
berakar, mereka sangat sulit diberikan pemahaman bertauhid. Tuhan bagi
mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-berhala yang mereka buat sendiri
sejak ratusan tahun lalu.
Fanatisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah
menenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang nyata. Fakta tersebut ditegaskan
oleh Allah Swt. dalam firmannya:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا
إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا
عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلا
يَهْتَدُونَ
Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah
(mengikuti) apa yang diturunkan Allah Swt. dan (mengikuti) Rasul.”
Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang
kami (mengerjakannya).”
Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang
mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan
tidak (pula) mendapat petunjuk?” (Q.S. al-Mā’idah/5:104)
3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan
Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah
saw. secara politis dapat melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka.
Jika merena menerima Rasulullah saw. dengan ajaran yang dibawanya, tentu saja
akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka.
Kekuasaan dan pengaruh yang selama ini
mereka dapatkan dengan menghalalkan berbagai cara, tentu sangat bertolak
belakang dengan ajaran Rasulullah saw. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian”
mempertahankan eksistensi dan keberadaan meraka untuk menolak Rasulullah saw.
B. Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan
Para Pengikutnya
Berikut adalah contoh-contoh penyiksaan
kafir Qurasiy terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikutnya.
1. Suatu hari, Abu Jahal melihat
Rasulullah saw. di Śafa, ia mencerca dan menghina tapi tidak ditanggapi
oleh Rasulullah saw. dan ia beranjak pulang. Kemudian, Abu Jahal pun bergabung
dengan kelompoknya kaum Quraisy di samping Ka’bah.
Mendengar kejadian tersebut, Hamzah,
paman Rasulullah saw., marah seraya bangkit mencari Abu Jahal. Ia kemudian
menemukan Abu Jahal yang sedang duduk di samping Ka’bah dengan kelompoknya kaum
Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia langsung mengangkat busur dan memukulkannya ke
kapala Abu Jahal hingga tengkoraknya terluka.
“Engkau mencerca dia (Rasulullah saw.), padahal aku sudah memeluk agamanya.
Aku menempuh jalan yang ia tempuh. Jika
mampu, ayo, lawan aku!” tantang Hamzah.
2. Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’it
melihat Rasulullah saw. bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher
Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang
datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim.
Baca : Pertolangan kaum Anshor dengan Baiat Aqobah
Baca : Pertolangan kaum Anshor dengan Baiat Aqobah
3. Penyiksaan lain dilakukan oleh
pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang tiada tara
kejinya. Rasulullah saw. bertetangga dengan mereka.
Mereka tak pernah berhenti melemparkan
barang-barang kotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke
kepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama
ke kepala Abu Lahab.
4. Quraisy memboikot kaum muslimin
Kaum Quraisy memutuskan segala bentuk
hubungan perkawinan dan perdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan
ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan digantungkan di
Ka’bah.
Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7
kenabian dan berlangsung selama tiga tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan
kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslim. Untuk meringankan
penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah.
Baca juga : Substansi dakwah Rasulullah di Mekah
Demikian Reaksi dan Penindasan Kafir
Quraisy pada nabi dan sahabat terhadap Dakwah Rasulullah saw di Mekah semga
bermanfaat.
Sumber :
Buku Diknas Pendidikan Agama islam dan
budi pekerti K-13 SMA/MA/SMK Kelas X